Cari Blog Ini

Jumat, 25 Februari 2022

SOAL UJIAN MADRASAH/UJIAN SEKOLAH SMA/MA SEJARAH MINAT (1)

SOAL UJIAN MADRASAH/UJIAN SEKOLAH SMA/MA SEJARAH MINAT (1)


A. PILIHAN GANDA

1) Selain manusia dan ruang, waktu merupakan unsur penting yang lain dalam
sejarah. Waktu menjadi unsur dan konsep yang penting dalam sejarah karena … .
a. sejarah manusia berlangsung dalam waktu tertentu
b. waktu menentukan bekerjanya akal budi dan kesadaran
c. waktu menjadi penentu perjalanan hidup manusia
d. manusia membutuhkan waktu untuk menciptakan sejarah
e. hanya manusia yang memiliki unsur dan konsep waktu

2) Sejarah dapat berulang pada pola yang sama, tetapi dalam waktu yang berbeda.
Pengertian tersebut dapat dicontohkan dalam peristiwa … .
a. Peristiwa Ampera dan Peristiwa Reformasi Indonesia
b. Pertempuran lima hari di Semarang dan pertempuran 10 November di Surabaya
c. Pemberlakuan sistem demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin
d. Pengangkatan Presiden Soekarno dan Presiden Habibie
e. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959

3) Perhatikan pernyataan berikut ! sifat masyarakat tradisional kebudayaan Penemuanpenemua baru perubahan lingkungan fisik Perubahan Penduduk dari pernyataan di
atas faktor intern yang menjadi penyebab perubahan dalam masyarakat adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5

4) Menjelang Presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak
terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan oleh para mahasiswa.
Demikian halnya menjelang Presiden Soeharto jatuh dari kekuasaannya pada 1998,
juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi. Peristiwa tersebut dalam kehidupan
manusia termasuk dalam perubahan sebagai …
a. Perkembangan
b. Kesinambungan
c. Keberlanjutan
d. Perubahan
e. Pengulangan

5) Peristiwa sejarah merupakan sebuah proses yang berkelanjutan atau
berkesinambungan sebab...…
a. Aperistiwa yang terjadi silih berganti dari masa ke masa
b. Peristiwa sejarah mendorong terjadinya suatu perubahan dalam sebuah
kemajuan
c. Peristiwa sejarah terjadi akibat tindakan yang diambil manusia
d. Peristiwa sejarah dapat mempengaruhi dan mengendalikan manusia
e. Peristiwa yang terjadi membawa akibat yang saling terkait dalam kehidupan
manusia di masa berikutnya

6) Pernyataan di bawah ini yang dimaksud dengan sejarah memiliki manfaat edukatif
adalah...…

a. Dengan mempelajari sejarah maka kita akan dapat membayangkan peristiwaperistiwa yang terjadi di masa lalu
b. Ketika mempelajari sejarah, kita akan mendapatkan penyegaran dari
kejenuhan akibat rutinitas,
c. Ketika mempelajari sejarah, kita akan mendapatkan ilham untuk dapat
meneruskan perjuangan tokoh-tokoh pejuang dimasa dahulu
d. Dengan mempelajari sejarah maka kita akan dapat memperbaiki kesalahan di
masa lalu dan dapat merancang masa depan yang lebih baik
e. Dengan belajar dari sejarah maka kita akan dapat mengulangi hal-hal yang
pernah dilakukan oleh nenek moyang kita dahulu.

7) Sejarah telah diperbincangkan dan dibahas umat manusia sejak dahulu. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa …..…
a. Sejarah merupakan ilmu yang sulis di rekonstruksi oleh orang awam
b. Sejarah hanya berpengaruh bagi orang-orang besar
c. Masa depan seseorang dapat diprediksi melalui ilmu sejarah
d. Sejarah memiliki kedudukan penting bagi umat manusia
e. Manusia mulai tertarik dengan kajian ilmu sejarah

8) Perhatikan keterangan berikut! Mempunyai metode Berdasarkan fakta Mempunyai
generalisasi Bersifat empiris Mempunyai ilmu bantu Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu
memliki ciri sebagai berikut ……
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 4
c. 1, 3 dan 4
d. 2, 3 dan 5
e. 2, 4 dan 5

9) Perhatikan ciri-ciri manusia purba berikut ini : Ditemukan oleh Louis Leaky di lembah
olduvia,Tanzania Utara, Kenya Dalam bahasa Latin berarti “manusia yang pandai
menggunakan tangannya” memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang lebih
panjang dari manusia modern Manusia purba yang memiliki ciri-ciri di atas adalah ...
a. Homo Rudolfensis
b. Homo Ergaster
c. Homo Habilis
d. Homo Erectus
e. Homo Robustus

10) Pernyataan berikut yang tepat berkaitan teori evolusi Charles Darwin adalah …
a. Manusia sekarang tidak ada hubungannya dengan manusia purba karena
memiliki DNA yang berbeda
b. Manusia di setiap wilayah terbentuk secara alamiah dengan bentuk dan corak
tersendiri
c. Semua kehidupan makhluk hidup mengikuti lingkungan dimana dia berada
d. Manusia dan semua makhluk lainnya memiliki asal-usul yang sama yang
kemudian berkembang dengan bentuk dan corak yang sendiri.
e. Makhluk di setiap zaman berkembang dengan garis populasinya masing-masing

11) Prasasti Yupa selain menginformasikan tentang silsilah penguasa Kutai, juga
menginformasikan tentang kehidupan masyarakat Kutai dalam bidang sosial dan
agama, hal ini dibuktikan dengan Vratyastoma dan Waprakeswara. Dengan adanya
Waprakeswara menunjukkan bahwa …
a. Kerajaan Kutai sebagai pusat penyebaran agama Buddha di Kalimantan
b. Yupa menjadi sarana pemujaan kepada dewa
c. Kerajaan Kutai menganut Hindu aliran Syiwa
d. Banyak dibangun candi pada masa Kerajaan Kutai
e. Kerajaan Kutai menjadi bangian kekuasaan kerajaan di India

12) Berdasarkan Prasasti Tuga yang diketemukan di daerah Tugu Cilincing Jakarta
Utara, didapatkan informasi bahwa Raja Purnawarman memerintakan pengalian
saluran air Sungai Gomati untuk kepentingan transportasi dan irigasi. Namun jika
dihubungankan dengan konteks saat ini selain untuk kepentingan di atas,
penggalian saluran air tersebut bertujuan untuk …
a. Mencegah terjadinya banjir di musim hujan
b. Sarana pertahanan Kerajaan Tarumanegara
c. Untuk ritual agama Hindu
d. Menjadikan daerah yang subur
e. Membangun sarana keagamaan

13) Jika dianalisis dengan berbagai faktor seperti ekonomi, politik dan bencana alam,
perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa
Timur oleh Mpu Sindok memiliki tujuan tertentu. Berdasarkan faktor ekonomi
perpindahan pusat kekuasaan untuk …
a. Jawa Timur banyak terdapat pelabuhan untuk perdagangan antarpulau
b. Jawa Timur lebih aman dari ancaman serangan Kerajaan Sriwijaya
c. Tanah di Jawa Timur lebih subur daripada di Jawa Tengah
d. Jawa Timur tidak memiliki gunung berapi sehingga aman dari bencana alam
e. Masyarakat Jawa Tengah telah meninggalkan kehidupan agraris menjadi
maritime

14) Ajaran mistik dalam islam mendapatkan tempat di penduduk nusantara yang pada
saat itu sangat tertarik kepada segala hal yang berbentuk magis dan ajaib, para
guru sufi adalah bagian masyarakat Islam yang sudah tidak lagi menghiraukan
berbagai perihal duniawi, seluruh hidupnya difokuskan pada mencapai kesalehan
dan kepatuhan terhadap Allah SWT, seringkali pada sufi ini diliputi oleh berbagai
keajaiban dan keunikan yang membuat masyarakat Nusantara sangat tertarik dan
rela mengikuti para guru sufi ini, berdasarkan ilustrasi di atas, saluran islamisasi di
Nusantara yang dimaksud adalah …

a. Pendidikan
b. Perkawinan
c. Penaklukan
d. Kesenian
e. Tasawuf

15)
Perhatikan gambar berikut ini !


Berdasarkan gambar diatas, salah satu alasan Gowa-Tallo lebih berkembang dalam perdagangan
Internasional dibanding kerajaan lain adalah ... .
a. Letak kota pelabuhan Makassar yang menghadap Timur sesuai arah datang
kapal pedagang
b. Kerajaan Gowa-Tallo mampu mengepung kerajaan lain melalui jalur laut
c. Luas wilayah kerajaan Gowa-Tallo lebih besar
d. Kekuasaan Gowa-Tallo didukung oleh para pedagang asing sedangkan kerajaan
lain didukung oleh bangsa Filipina di Utara Sulawesi
e. Gowa-Tallo memiliki bentang alam yang lebih baik untuk perang dibanding
dengan kerajaan lain di Sulawesi

16) Perhatikan data di bawah ini ! Hukum dan peraturan kehidupan masyarakat diatur
dalam kitab Makuta Alam Munculnya kelas Uleebalang (panglima perang) yang
menguasai mukim-mukim Kelas ulama dan pemimpin agama memiliki pengaruh
kuat di masyarakat dan kerajaan selain daripada kelas bangsawanData di atas
merupakan gambaran kehidupan sosial pada masyarakat dari kerajaan ..

a. Demak
b. Mataram Islam
c. Samudera Pasai
d. Aceh
e. Banten

17) Gerakan reformasi gereja juga berdampak pada beberapa wilayah di dunia dan
banyak negara yang terdampak dari reformasi tersebut. manakah dibawah ini yang
termasuk pengaruh reformasi gereja terhadap dunia adalah .…
a. Lahirnya ajaran kristen protestan dan kristen anglikan, menguatnya kedudukan
negara serta pemerintahan sekuler, lahirnya paham egalitarianisme.
b. Munculnya aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal, membentuk
masyarakat berdaya maju, dan melahirkan masyarakat lebih progresif
c. Munculnya golongan pengusaha dan pekerja, lahirnya gerakan sosialis, dan
adanya penemuan baru di beberapa bidang
d. Berkembangnya ilmu pengetahuan, hak asasi manusia, dan demokrasi
e. Lahirnya paham egalitalisme, berkembangnya ilmu pengetahuan, dan lahirnya
ajaran Kristen

18) Merkantilisme lahir di inggris dan prancis yang dipengaruhi oleh semangat
Renaisance ditandai oleh kepercayaan akan kemampuan manusia, khas intelektual,
dan penghargaan atas disiplin intelektual. Merkantilisme memicu era penjelajahan
samudra sehingga berdampak besar terhadap dunia, salah satunya Indonesia. Dari
pernyataan di atas, manakah yang termasuk dampak Merklantilisme yang dirasakan
oleh bangsa Indonesia!…
a. Munculnya banyak kelas menengah baru
b. Menguatnya negara dan kekuatan sekuler
c. Muncunya etika protestan
d. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Kedatangan belanda ke nusantara

19) Perhatikan pernyataan berikut! Kenangan kejayaan masa lampau Penderitaan
akibat penajajahan Munculnya golongan terpelajar Kemenangan Jepang atas Rusia,
1905 Masuknya faham liberal Yang merupakan faktor internal pendorong lahirnya
nasionalisme di Indonesia adalah ……
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5

20) Di dalam perjanjian Renville, wilayah Indonesia yang diakui Belanda hanya
Sumatera, Jawa Tengah dan Jogjakarta. Daerah Jawa Barat, Madura, dan Jawa Timur
tidak lagi menjadi milik RI karena …
a. Daerah Jawa Barat, Madura, dan Jawa Timur telah dikuasi oleh Belanda dalam
Agresi Militer I
b. Ketiga daerah yang masuk dalam perjanjian Linggarjati itu telah bergabung di
dalam BFO
c. Ketiga daerah tersebut masih dikuasai oleh tentara Kartoswiryo
d. Dari awal kemerdekaan ketiga daerah tersebut merupakan daerah yang telah
tergabung di dalam provinsi Jawa Tengah
e. Ketiga daerah tersebut telah tergabung di dalan Negara Indonesia Timur

21) Sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945, bangsa Indonesia berupaya menghimpun simpati negara-negara lain untuk
memberikan pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia. Pengakuan kedaulatan dari
negara-negara lain sangat diperlukan dan dianggap sangat penting bagi bangsa
Indonesia karena....

a. dengan adanya pengakuan kedaulatan maka Indonesia akan mendapatkan
bantuan ekonomi dari Belanda
b. dengan adanya pengakuan kedaulatan maka secara otomatis bangsa Indonesia
dapat menjalin kerjasama dengan bangsa lain
c. pengakuan kedaulatan sangat penting untuk membentuk angkatan perang
Indonesia
d. pengakuan kedaulatan diperlukan untuk menyelesaikan masalah Papua Barat
e. sebagai upaya untuk menjadi negara yang dikenal di dunia

22) Untuk berdiri sebagai negara yg berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari
bangsa-bangsa lain secara hukum atau de jure. Pengakuan yang diberikan kepada
pihak yang diakui, hanya berdasarkan pada kenyataan saja bahwa pihak yang
diakui itu telah ada adalah pengakuan…
a. De facto
b. De facto bersifat sementara
c. De jure bersifat tetap
d. De jure
e. De jure bersifat penuh

23) Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia gencar dilakukan sesaat
setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
selesai dibacakan, hal ini sangat penting untuk dilakukan agar…

a. Negara – negara di dunia mengetahui bahwa bangsa Indonesia telah lepas dari
penjajahan
b. Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara yang
berdaulat
c. Mendapatkan pengakuan dari negara- negara di dunia sebagai negara yang
merdeka
d. Negara didunia menghormati bangsa Indonesia sebagai negara yang baru
merdeka
e. Negara-negara di dunia dapat menjalin kerja sama Indonesia sebagai Negara
Merdeka

24) Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia yang
diberi nama ……
a. Apollo
b. Challanger
c. Sputnik I
d. Lunik I
e. Explorer I

25) Pada tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat berhasil mendaratkan manusia pertama
di bulan menggunakan satelit Apollo-11. Manusia pertama yang berhasil mendarat
di Bulan adalah…
a. Thomas Alfa Edison
b. Neil Amstrong
c. Yuri Gagarin
d. Wernher Von Braun
e. Edwin Adrin

26) Perhatikan data di bawah iniMeluncurkan satelit LAPAN A2Meluncurkan satelit
LAPAN A3Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)Meluncurkan SKSD
PalapaMeluncurkan LAPAN A1Berdasarkan data di atas prestasi Indonesia di bidang
antariksa adalah ……
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 4
c. 1, 3, 5
d. 1, 2, 5
e. 3, 4, 5

27) Perang Dingin yang muncul setelah berakhrnya perang dunia II telah memengaruhi
berbagai bidang kehidupan manusia. Pengaruh Perang Dingin dalam bidang politik
yaitu . . .
a. Munculnya negara adikuasa
b. Munculnya negara-negara baru
c. Lahirnya negara-negara industry
d. Berkembangnya komunisme dan liberalism
e. Berkembangnya nasionalisme dan patriotisme

28) Kutipan pidato berjudul Mendayung Antara Dua Karang tersebut dibacakan oleh
Moh. Hatta dalam sidang KNIP. Dalam pidatonya pada siding KNIP tanggal 2
September 1948, Moh. Hatta menegaskan Indonesia tidak memihak ke salah satu
negara adidaya. Hal ini menggambarkan bahwa …

a. Indonesia menjadi penengah ditengah konflikAmerika serikat dan Uni soviet
b. Pengaruh Amerika serikat dan Uni soviet tidak berdampak buruk bagi Bangsa
Indonesia
c. Sistem politik Amerika serikat dan uni soviet tidak cocok dengan iklim politik di
Indonesia
d. Indonesia diakui sebagai pelopor Gerakan Non-Blok demi terwujudnya
perdamain dunia
e. Indonesia tidak terlibat dalam pertarungan politik Internasional antara blok
barat dan blok timur

29) Pada masa perang dingin, negara negara diseluruh dunia dihadapkan pada dampak
persaingan Blok Barat dan Blok Timur. Indonesia tidak menjadi bagian dari salah
satu blok pada masa perang dingin karena . . .
a. Amerika Serikat tidak memberikan bantuan ekonomi pada Indonesia
b. Uni Soviet menganggap Indonesia tidak memiliki potensi sumber daya manusia
c. Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif
d. Indonesia menerapkan kebijakan politik dan ekonomi mandiri
e. Indonesia merasa belum sejajar dengan negara-negara yang terlibat perang
dingin

30) Sebagai bukti peran aktif Indonesia pada masa perang dingin dilaksanakan
Konferensi Asia Afrika di laksanakan di Bandung pada tahun 1955. Tujuan
dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika antara lain adalah adalah …

a. Mengembangkan kerjasama dibidang militer untuk menjaga keamanan negara
anggota KAA dari bangsa Kolonial, ancaman terorisme, dan isu keamanan dunia
b. Meninjau masalah-masalah Ras, Suku, dan Agama sebagai isu-isu penting
untuk tercapainya negara- negara anggota KAA yang merdeka
c. Menjadikan negara-negara yang tergabung di KAA sebagai negara penguasa
ekonomi terutama sektor Migas
d. Mempertimbangkan masalah kepentingan khusus dari bangsa-bangsa AsiaAfrika terkait kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme
e. Memupuk kesetiakawanan antara negara-negara yang tergabung dalam KAA
untuk salin membantu dibidang ekonomi dan Hukum

31) Persekutuan militer di bawah pengaruh AS yang berkedudukan di Paris-Perancis
adalah..
a. NATO
b. CENTO
c. SEATO
d. ANZUS
e. Pakta Warsawa

32) Indonesia tidak tergabung dalam pakta pertahanan militer SEATO, meskipun
terletak di Asia Tenggara, karena alasan..
a. Politik Luar Negeri Bebas-Aktif
b. Indonesia berafiliasi pada USSR
c. Karena di dalamnya ada Malaysia
d. Indonesia berafiliasi pada blok Barat
e. Tuntutan rakyat agar pemerintah berkonsentrasi di dalam negeri

33) Pakta Warsawa merupakan aliansi militer di bawah pengaruh USSR berkedudukan di
negara..

a. Bulgaria
b. Rumania
c. Polandia
d. Hungaria
e. Cekoslovakia

34) APEC merupakan bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang berada di kawasan..
a. Asia-Eropa
b. Asia-Pasifik
c. Eropa Barat
d. Amerika Tengah
e. Afrika Utara-Eropa

35) Lahirnya Vietnam Selatan, membuat Vietnam terpecah menjadi dua, yaitu Vietnam
Utara dan Vietnam Selatan. Awal berdirinya Vietnam Selatan dilatar belakangi oleh

a. Usaha Perancis mendirikan negara-negara boneka di kawasan Indocina di akhir
Perang Dunia ke II
b. Keinginan Ho Chi Minh menjadikan Vietnam Selatan menjadi negara yang
merdeka dan utuh
c. Perang Indocina I, yaitu perang antara Vietnam Utara yang didukung oleh
Perancis dan Vietnam Selatan didukung oleh Tiongkok
d. Keinginan rakyat Vietnam wilayah Selatan untuk berjuang menjadi satu negara
yang berdaulat dibantu Amerika Serikat
e. Konflik intern antara pemimpin Vietnam wiyah utara dan Vietnam wilayah
Selatan yang tidak pernah selesai

36) Invasi Vietnam Utara atas Vietnam Selatan menyebabkan Saigon, Ibu kota Vietnam
Selatan dikuasai seluruhnya oleh Vietnam Utara. Hal ini mengakibatkan...

a. Presiden Nguyen Van Thieu mengundurkan diri dan Vietnam kemudian di
proklamirkan sebagai Republik Sosialis Vietnam dengan Ibu kota Hanoi
b. perang Vietnam semakin melebar hingga dataran Laos dan Kamboja dan
Vietnam Selatan didukung Amerika Serikat dan Perancis
c. Amerika serikat dibawah pemerintahan John F. Kennedy memutuskan untuk
mengirimkan bantuan ke Vietnam Selatan sebesar besarnya
d. lahirnya kesepakatan Jenewa tahun 1954 yang memproklamirkan gencatan
senjata diantara dua Vietnam
e. lahirnya gagasan menuju kesepakatan perdamaian yang melahirkan The Paris
Accords yang mengharuskan Amerika menarik pasukannya

37) Perang Vietnam yang berlangsung selama 20 tahun menyebabkan runtuhnya
Vietnam Selatan. Dampak runtuhnya Vietnam Selatan terhadap kondisi politik dan
perkembangan ideologi dikawasan Asia Tenggara adalah…
a. Vietnam menjadi salah satu poros komunisme yang disegani oleh Amerika di
kawasan Asia
b. Keterlibatan Amerika dan Perancis dalam menyebarkan paham Liberalisme
semakin meningkat
c. Dua kekuatan besar Barat dan Timur melakukan intervensi langsung terhadap
masalah masalah yang terjadi di Vietnam
d. Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing memberikan pengaruhnya ke negara
negara yang ada di Kawasan Asia
e. Vietnam yang sudah menyatu menjadi tempat yang strategis untuk
penyebaran paham komunisme dan paham Liberalisme

38) Indonesia pernah bersengketa dengan Malaysia berkaitan dengan klaim dua pulau
di perbatasan Kalimantan Utara. Dua pulau yang dimaksud berada di..

a. Selat Malaka
b. Laut Arafuru
c. Selat Karimun
d. Selat Makassar
e. Laut Cina Selatan

39) Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel pada akhirnya menyeret negara lain
untuk ikut terlibat didalamnya. Negara-negara asing yang terlibat, antara lain:…
a. Inggris, Perancis, Uni Soviet
b. Inggris, Perancis, Amerika Serikat
c. Negara-negara Arab, Inggris, Amerika Serikat
d. Negara-negara Arab, Amerika Serikat, Perancis
e. Negara-negara Arab, Amerika Serikat, Uni Soviet.

40) Salah satu faktor penyebab konflik Palestina dan Israel adalah Deklarasi Balfour
yang berisi...…
a. Dukungan Inggris kepada Palestina untuk merdeka
b. Inggris ingin menancapkan pengaruhnya ke Palestina
c. Inggris ingin menjalin hubungan baik dengan Palestina
d. Arthur James Balfour ingin mendirikan negara di Palestina
e. Dukungan Inggris terhadap Zionis untuk mendirikan negara bagi Yahudi di
Palestina.


Kamis, 15 April 2021

PERISTIWA SETELAH KEMERDEKAAN INDONESIA PART II

PERJANJIAN ROEM-ROJEN


Mohammad Roem dan Dr. J.H. van Roijen merupakan dua nama wakil delegasi antara Indonesia dan Belanda yang menandatangani sebuah persetujuan. Setelah melalui perundingan yang berlarut-larut, maka akhirnya pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan, yang kemudian dikenal dengan nama “Roem-Royen Statements”. 
Dewan Keamanan LBB  telah mengeluarkan sebuah resolusi pada tanggal 1 Agustus 1947 yang berkenaan dengan permasalahan Agresi Militer Belanda ke-1, sebagai berikut: Dewan Keamanan menyerukan kepada kedua pihak: 
a. Segera menghentikan tindakan-tindakan perrnusuhan dan; 
b. Menyelesaikan sengketanya dengan arbitrasi atau dengan cara damailainnya dan senantiasa memberitahukan kepada DewanKeamanan untuk kemajuan dari usahanya”. 

Atas dasar resolusi tersebut maka akhirnya konflik bersenjata antara pemerintah Republik Indonesia dengan pihak Belanda, dapat segera diakhiri melalui jalur diplomasi, yakni dengan digelarnya Perundingan Roem-Roijen pada tanggal 14 April 1949, dimana dari pihak Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem dan dari pihak Belanda oleh Dr. J.H. van Roijen, atas prakarsaUNCI (United NationsCommission for Indonesia) di HotelDes Indes Jakarta. Pada saat itu atasanjuran pihak UNCI diadakan pertukaran pernyataan yang disebutdengan “van Roijen-Roem Statements” atau “Persetujuan RoemRoijen” mengenai penyerahan daerah Ibukota Yogyakarta kepadaPemerintah Republik Indonesia. 

Pada saat itu BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) juga menyatakan pendapatnyabahwa soal pertama secara keseluruhan harus dianggap sebagai masalahbangsa Indonesia saja, oleh sebab itu maka masalah tersebut harus menjadi prioritas untuk dibahas terlebih duludalam suatu Konferensi InterIndonesia sebelum persoalan itu dibicarakandalam Konferensi Meja Bundar (KMB).Dengan pertimbangan tersebut, maka pada tanggal 7 Mei 1949 dalam sebuah rapatyang diadakan oleh BFO, memutuskan: 
1) Menganggap perlu membicarakan kerangka dasar Tata NegaraIndonesia Serikat diantara sesama bangsa Indonesia dalam sebuahKonferensi InterIndonesia sebelum KMB. 
2) Masalah-masalah yang menyangkut penyerahan kedaulatan dansegala sesuatu yang berhubungan dengan itu, termasuk soal statusUni Belanda-Indonesia secara resmi akan dilakukan dalam KMB(Konferensi Meja Bundar) yang akan datang.

Sebagai tindak lanjut dari Persetujuan Roem-Roijen tersebut, maka pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan formal antara pihak Republik Indonesia, pihak BFO, dan pihak Pemerintah Belanda di bawah pengawasan Komisi Liga Bangsa-Bangsa, yang dipimpin oleh Mr. Critchley dari Negara Australia. Adapun hasil perundingan tersebut adalah sebagai berikut: 
a) Pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949. Keresidenan Yogyakarta dikosongkan oleh tentara Belanda pada tanggal 1 Juli 1949 dan pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TRI menguasai keadaan sepenuhnya daerah itu 
b) Mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta
c) Konferensi Meja Bundar diusulkan akan diadakan di Den Haag

KONFERENSI INTER INDONESIA

Berdasarkan hasil Perjanjian Roem-Royen pada tahun 1949, Pemerintah Republik Indonesia dan BFO selaku anggota dari Republik Indonesia Serikat (RIS) akan bertemu kembali dengan Kerajaan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar untuk membicarakan penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Indonesia.

Untuk mempersiapkan diri sebagai sebuah front bersatu, Ide Anak Agung Gde Agung dari BFO mengundang Republik Indonesia untuk menyamakan posisi antara kelompok federalis dan republikan di Konferensi Meja Bundar nanti. Konferensi Inter-Indonesia terjadi sebanyak dua kali, pertama di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949, dan yang kedua di Batavia pada tanggal 20-22 Juli 1949.

Konferensi Inter Indonesia adalah konferensi yang berlangsung antara Negara Indonesia dengan Negara-negara boneka/Negara bentukan Belanda yang tergabung dalam BFO (Bijenkomst Voor Federal Overslag). Awalnya BFO diharapkan oleh Belanda untuk mempermudah mengusai Indonesia kembali. Namun sikap Negara- Negara dalam BFO berubah setelah Belanda melancarkan agresi militernya kepada Indonesia untuk yang kedua kalinya. Karena simpati dari Negara-negara BFO membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia, BFO juga turut berjasa atas terselenggaranya Konferensi Inter Indonesia. Hal itu lah yang melatarbelakangi Konferensi Inter Indoneisa di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949.

Konferensi Inter Indonesia banyak membahas konsep dan teknis pembentukan RIS. Konferensi Inter-Indonesia juga digunakan sebagai konsolidasi internal menjelang digelarnya Konferensi Meja Bundar yang dimulai pada 23 Agustus 1949. Hasil kesepakatan dari Konferensi Inter-Indonesia adalah:

  1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat).
  2. RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada Presiden.
  3. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari kerajaan Belanda.
  4. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
  5. Pembentukkan angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri.

KONFERENSI MEJA BUNDAR

Setelah berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri dalam Konferensi Inter-Indonesia maka bangsa Indonesia secara keseluruhan menghadapi Konferensi Meja Bundar. Konferensi ini dilaksanakan pada 23 Agustus-2 November 1949 di Den Haag, Negeri Belanda. 
Untuk menghadapi Konferensi Meja Bundar, dibentuk delegasi Republik Indonesia pada 11 Agustus 1949, yang terdiri dari Moh. Hatta (ketua), Moh. Roem, Mr. Supomo, Dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Ir. Djuanda, Sukiman, Mr. Sujono Hadinoto, Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T. B. Simatupang dan Mr. Muwardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Konferensi menghasilkan keputusan sebagai berikut. 
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. 
2. Status Keresidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan. 
3. Akan dibentuk Uni IndonesiaBelanda berdasarkan kerja sama suka rela dan sederajat. 
4. Republik Indonesia Serikat mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hakhak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda. 
5. Republik Indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda sejak 1942. 

Suasana KMB di Deen Haag Belanda



Selanjutnya, pada 27 Desember dilaksanakan upacara penandatanganan akta penyerahan kedaulatan di Indonesia hasil Konferensi Meja Bundar. Penyerahan kedaulatan ini dilakukan di ruang tahta Amsterdam. Penandatanganan akta penyerahan kedaulatan dilakukan oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri, Willem Drees, Menteri Seberang Lautan A.M.J.A. Sasseu, dan Moh. Hatta. Pada saat yang sama, di Jakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda, A.H.S. Lovink di Istana Merdeka menandatangani naskah penyerahan kedaulatan. Dengan penyerahan kedaulatan itu, secara formal Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan kekuasaan negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia Belanda, kecuali Irian Barat yang akan diserahkan setahun kemudian. 

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA PART II

KERAJAAN DEMAK



Berdirinya Kerajaan Demak

Demak adalah kesultanan Islam pertama di pulau Jawa. Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah. Raden Patah adalah pendiri dan sekaligus sebagai sultan pertama di kesultanan Demak yang bergelar Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Raden Patah adalah salah satu murid Sunan Kudus yang ulung. Karena itu, ketika ia diangkat menjadi Sultan Demak, maka Sunan Kuduslah yang selalu mendampinginya. Untuk menjaga kewibawaan negara, maka dibangunlah angkatan perang kesultanan Demak. Angkatan perang ini bukan saja sebagai penjaga dan pengayom negara, tetapi juga untuk mewujudkan cita-cita agama Islam sebagaimana yang telah dirintis oleh Wali Songo. Menurut Babad Tanah Jawa, Raden Patah adalah putra Brawijaya (raja terakhir Majapahit) dengan seorang selir Cina. Karena Ratu Dwarawati (sang permaisuri) yang berasal dari Campa itu merasa cemburu, Brawijaya terpaksa memberikan selir Cina itu pada putra sulungnya yang bernama Arya Damar (bupati Palembang). Kemudian lahirlah Raden Patah. kemudian Hasil pernikahan dengan Arya Damar, putri Cina itu melahirkan Raden Kusen. Kronik Cina dari kuil Sam Po Kong menyatakan, bahwa nama panggilan Raden Patah sewaktu masih muda bernama Jin Bun yang merupakan putra Kung-ta-bu-mi (Bhre Kertabhumi) raja Majapahit. Kemudian selir Cina diberikan pada seorang peranakan Cina bernama Swan Liong di Palembang. Dari perkawinan kedua itu, sang putri melahirkan Kin San. Kronik Cina tersebut memberitakan bahwa tahun kelahiran Jin Bun adalah 1455. Dari sini dapat disimpulkan, bahwa sewaktu Raden Patah lahir, Bhre Kertabhumi belum menjadi raja. 
Raden Patah yang kemudian pindah ke Jawa Tengah itu membuka hutan Gelagah Wangi untuk dijadikan pesantren. Konon pesantren Gelagah Wangi ini kian hari kian mengalami kemajuan. Raden Patah kemudian di angkat sebagai bupati. Sedangkan Gelagah Wangi di ganti dengan nama Demak yang beribukota di Bintara. 

Masa Kejayaam Kerajaan Demak

Pada masa Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Raden Patah merasa berkewajiban untuk membantu. Jatuhnya kerajaan Malaka berarti putusnya jalur perdagangan nasional. Untuk itu, ia mengirimkan putrannya, Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka. Namun, usaha itu tidak berhasil. Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518, ia digantikan oleh putranya Pati Unus. Pati Unus hanya memerintah tidak lebih dari tiga tahun. Ia wafat tahun 1521 dalam usahanya mengusir Portugis dari kerajaan Malaka.
Saudaranya, Sultan Trenggono, akhirnya menjadi raja Demak ketiga dan merupakan raja Demak terbesar. Sultan Trenggono berkuasa di kerajaan Demak dari tahun 1521-1546. Sultan Trenggono dilantik menjadi raja Demak oleh Sultan Gunung Jati. Ia memerintah Demak dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama Islam berkembang lebih luas lagi. Sultan Trenggono mengirim Fatahilallah ke Banten. Dalam perjalanannya ke Banten, Fatahillah singgah di Cirebon untuk menemui Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Bersama-sama dengan pasukan Kesultanan Cirebon, Fatahillah kemudian dapat menaklukan Banten dan Pajajaran.

Mundurnya Kerajaan Demak

Setelah wafatnya Sultan Trenggono pada tahun 1546, Kerajaan Demak mulai mengalami kemunduran karena terjadinya perebutan kekuasaan. Perebutan tahta Kerajaan Demak ini terjadi antara Sunan Prawoto dengan Arya Penangsang. Arya Penangsang adalah Bupati Jipang (sekarang Bojonegoro) yang merasa lebih berhak atas tahta Kerajaan Demak. Perebutan kekuasaan ini berkembang menjadi konflik berdarah dengan terbunuhnya Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang. Arya Penangsang juga membunuh adik Sunan Prawoto, yaitu Pangeran Hadiri. Usaha Arya Penangsang menjadi Sultan Demak di halangi oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono. Jaka Tingkir mendapat dukungan dari para tetua Demak, yaitu Ki Gede Pemanahan dan Ki Penjawi. Konflik berdarah ini akhirnya berkembang menjadi Perang Saudara. Dalam pertempuran ini, Arya Penagsang terbunuh sehingga tahta Kerajaan Demak jatuh ke tangan Jaka Tingkir. Jaka Tingkir menjadi raja Kerajaan Demak dengan gelar Sultan Hadiwijya. Ia kemudian memindahan pusat kerajaan Demak ke daerah Pajang.Walaupun sebenarnya sudah menjadi kerajaan baru, kerajaan Pajang masih mengklaim diri sebagai penerus Kerajaan Demak. Sebagai tanda terima kasih kepada Ki Gede Pemanahan yang telah mendukungnya, Sultan Hadiwijaya memberikan sebuah daerah Perdikan (otonom) yang disebut Mataram. Ki Gede Pemanahan kemudian menjadi penguasa Mataram dan di sebut Ki Gede Mataram. Sultan Hadiwijaya bukanlah digantikan oleh putranya, yakni Pangeran Benawa, melainkan putra Sunan Prawoto, Aria Pangiri. Pangeran Benawa sendiri diangkat sebagai penguasa daerah Jipang. Pangeran Benawan kurang puas dengan keputusan ini. Apalagi, pemerintahan Aria Pangiri di Pajang juga dikelilingi oleh para bekas pejabat Kerajaan Demak. Pangeran Benawa kemudian minta bantuan kepada Sutawijaya, putra Ki Ageng Mataram, untuk merebut Pada tahun 1588, Sutawijaya dan Pangeran Benawan berhasil merebut kembali tahta Kerajaan Pajang. Kemudian, Benawa menyerahkan hak kuasanya pada Sutawijaya secara simbolis melalui penyerahan pusaka Pajang pada Sutawijaya. Dengan demikian, Pajang menjadi bagian kekuasaan Kerajaan Mataram.


KERAJAAN MATARAM ISLAM

Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-17 di Pulau Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh keturunan Ki Ageng Pemanahan, sebagai suatu kelompok ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kasultanan Pajang, berpusat di "Hutan Mentaok". Raja pertama adalah Sutowijoyo (Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan. Berkat keberhasilannya membunuh Arya Penangsang dalam perang perebutan tahta atas Demak, Kyai Ageng Pemanahan mendapat hadiah tanah di Mataram dari Sultan Pajang. Di tempat inilah Kyai Ageng Pemanahan dan pengikutnya kemudian membuka hutan untuk dijadikan tempat permukiman. Di dalam sejarah Islam kerajaan Mataram ini berperan penting dalam perjalanan kerajaan-kerajaan Islam Nusantara. Hal ini ditunjukkan dengan semangat raja-raja Mataram untuk memperluas daerah kekuasaan dan mengislamkan para penduduk daerah kekuasaannya dengan keterlibatan para pemuka agama, hingga pengembangan kebudayaan yang bercorak Islam di Jawa. Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Kerajaan ini pernah dua kali menyerang VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya perdagangan itu, namun ironisnya justru harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.

Ekspansi Kerajaan Mataram Islam 

Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris atau pertanian dan relatif tidak kuat dalam hal maritim. Kerajaan ini meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di Batavia (sekarang bernama Jakarta) dikuasai oleh Belanda. Sehingga di tahun 1628 dan 1629 Kerajaan Mataram pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma menyerang Batavia. Penyerangan pertama gagal namun serangan kedua berhasil membunuh J.P. Coen. Basis penyerangan Kerajaan Mataram inilah yang sekarang disebut dengan daerah Matraman. Selanjutnya Kalimalang karena pada saat pasukan Kerajaan Mataram menyerang Batavia di tahun 1628 menemukan sungai yang bukan mengarah ke laut atau ke utara. Namun mengalir ke arah barat sehingga disebut dengan Kalimalang. Dalam bahasa Jawa arti dari kali adalah sungai sedangkan malang adalah melintang. Begitu juga Pademangan saat Kerajaan Mataram menyerang Batavia pada tahun 1628 banyak panglima perang yang tidak pulang ke Kerajaan Mataram. Sebab takut dipenggal kepalanya karena gagal menguasai Kota Batavia. Salah satu panglima tersebut menetap di Kota Batavia dan menjadi demang (penguasa setingkat desa dalam budaya Jawa). Karena itu daerah tersebut diberi nama Pademangan.  
Akibat terjadi perselisihan dalam penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, Mataram lalu berkoalisi dengan Kasultanan Banten dan Kasultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan antara Mataram melawan VOC.Masih mengenai ekspansi Kerajaan Mataram, Banten dan Batavia merupakan dua wilayah yang menjadi target serangan berikutnya. Serangan ke Banten dilakukan karena kerajaan itu menolak mengakui kekuasaan Mataram atas seluruh Jawa. Sementara itu, serangan ke Batavia dipicu oleh kemarahan Sultan Agung terhadap VOC yang menolak membantunya dalam serangannya ke Surabaya (D.G.E. Hall, tt: 274). Serangan yang berlangsung dua kali (tahun 1628 dan 1629) itu tidak membuahkan hasil. Persoalan logistik menjadi penyebab utama. Kegagalan serangan ke wilayah barat tidak mengurangi ambisi Susuhunan Ingalaga Mataram untuk mewujudkan kembali wilayah Majapahit maupun Demak. Sehubungan dengan hal itu, mulamula ia menempatkan penduduk dari Jawa Tengah dan Sumedang di daerah Krawang yang kala itu berupa semak belukar. Selain membuka hutan tersebut, mereka juga diwajibkan untuk menjadikan Krawang sebagai daerah pertanian padi Mataram. Selanjutnya, membangun jalan-jalan yang menghubungkan Krawang dengan Mataram. Berikutnya, Sultan juga bersekutu dengan orang orang-orang Portugis di Malaka dan orang-orang Inggris di Banten. Adapun pengiriman beras ke Batavia dilarang dan sebagai gantinya pedagang-pedagang beras diperintahkan untuk langsung mengirimkan dagangannya ke Malaka. Kegagalan penyerangan ke Batavia juga mengubah arah politik Kerajaan Mataram. Salah satu perubahan yang mencolok, sebagaimana tercatat dalam Daghregister, adalah penarikan kapalkapal perang Mataram dari Teluk Krawang pada awal Maret 1634 (J.J. de Graaf, 1986: 197). Selanjutnya, ekspansi wilayah yang tadinya mengarah ke barat beralih ke timur, terutama wilayah Blambangan dan Bali. Usaha tersebut berhasil dengan baik. Blambangan menyerah pada tahun 1639 dan mayoritas penduduknya dipindahkan ke pusat kerajaan meskipun akhirnya bersama-sama dengan Bali menghalau serangan Mataram dengan berani luar biasa dan mempertahankan kebebasannya. 

Islamisai Kerajaan Mataram Islam

Pada masa pemerintahan Sultan Agung para ulama yang berada di kasultanan terbagi dalam tiga bagian. Yaitu ulama yang masih berdarah bangsawan, ulama yang bekerja sebagai tenaga birokrasi, dan ulama pedesaan yang tidak menjadi tenaga brokrasi. Sebagai penguasa Sultan Agung sangat menghargai para ulama karena mereka memiki moral dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Jika ingin membuat kebijakan Sultan Agung selalu meminta nasehat dan pertimbangan kepada para ulama (Darmawijaya, 2010 : 74-75). Peran ulama pada saat itu lebih menitikberatkan pada Islamisasi terhadap budaya-budaya yang masih melekat dihati masyarakat Mataram. Seperti Sunan Kalijogo, beliau adalah seorang ulama yang selalu berusaha dengan keras agar ajaran agama Islam mudah diterima oleh masyarakat yang sudah kuat tertanam nilai kepercayaannya sebelum Islam masuk. Beliau dengan sabar mensiarkannya melalui karya seni yang sudah mentradisi di masyarakat. Pindahnya pusat pemerintahan dari pesisir utara Jawa ke daerah pedalaman yang bersifat agraris dan telah dipengaruhi oleh budaya dan tradisi sebelumnya. Demikianlah kondisi keberadaan Islam semenjak berpusat di Mataram campur tangan budaya setempat yang kemudian terkenal dengan Islam Kejawen. Penggunaan gelar Sayidin Panatagama oleh Panembahan Senopati menunjukkan bahwa sejak awal berdirinya Mataram telah dinyatakan sebagai pemimpin dan pengatur agama. Mataram mewarisi agama dan peradaban Islam dari kerajaan Pesisir yang telah berdiri sebelumnya. Sunan Kalijogo sebagai penghulu di masjid Demak mempunyai pengaruh besar di Mataram baik sebagai pemimpin agama maupun pembimbing di bidang politik. Hubungan yang sangat erat dengan Cirebon memiliki peranan penting bagi perkembangan Islam di Mataram. Sifat mistik dari keraton Cirebon merupakan unsur yang penting, sehingga memudahkan Islam diterima oleh masyarakat Jawa di Mataram. Islam tersebut tentu adalah Islam sinkritisme yang menyatukan diri dengan unsur-unsur Hindu-Budha. 

Pemerintahan Amangkurat I (1645-1677) 

Mangku Rat I atau Amangkurat I (1646-1677) adalah raja Mataram berikutnya pengganti Sultan Agung. Di tahun pertama pemerintahannya ia menandatangi perjanjian damai dengan VOC yang berisi enam pasal. Dalam perjanjian tersebut diantaranya terdapat pasal yang mengatur pengiriman utusan Belanda ke Mataram, kesediaan Belanda mengatur perjalanan ulama Mataram, pembebasan tawanan Belanda di Mataram, penyerahan orang-orang berutang, perang bersama, serta pelayaran bebas di Kepulauan Maluku. Perdamaian yang ditandatangani pada tanggal 24 September 1646 itu disambut suka cita oleh Belanda. Dentuman-dentuman meriam sebagai ekspresi perayaan perdamaian terdengar dari loji-loji Belanda. Pemerintahan di Plered bertumpu pada kekuatan militer. Rijklof van Goens mencatat bahwa Mangku Rat I memiliki 920.000 tentara dan 115.500 prajurit.  pemberontakan-pemberontakan pun mulai bermunculan, salah satunya adalah pemberontakan yang dimulai di Madura di bawah pimpinan Trunojoyo (1674) yang merupakan seorang pangeran dari Arisbaya. Dampak pemberontakan Trunojoyo berpengaruh terhadap luas wilayah Batavia.Mataram tidak hanya berkewajiban membayar semua biaya perang yang dikeluarkan Belanda untuk membantu menumpas pemberontakan Trunojoyo, melainkan juga menjamin konsesi perdagangan Belanda dengan menyerahkan banyak sekali daerah di selatan Batavia, pelabuhan, serta distrik Mataram juga sejumlah kota pantai utara Jawa sebagai jaminan. ). Raja Amangkurat I wafat semasa bergerak mundur di Tegal pada Juli 1677. Putra mahkota menggantikan ayahnya dan memakai gelar Amangkurat II.

Pemerintahan Amangkurat II (1677-1703)

Jatuhnya Plered membuat Adipati Anom sebagai penguasa baru Mataram kembali memindahkan ibu kota. Kali ini Kartasura dipilih sebagai pusat pemerintahan. Pemerintahan di Kartasura sepenuhnya dibawah bayang-bayang Belanda. Sementara terkait dengan kewilayahan Mataram di bawah Mangku Rat II kembali harus kehilangan wilayahnya. Beberapa di antaranya ialah distrikdistrik di perbukitan Priangan, Bogor, Krawang, serta Cirebon. Situasi ini memicu pemberontrakan yang dipimpin oleh Surapati (1678) seorang bekas budak Bali di Batavia. 

Pemrintahan Amngkurat III dan Paku Buwono I

Meninggalnya Mangku Rat II pada tahun 1703 membuat tampuk pemerintahan Mataram beralih ke puteranya yakni Sunan Mas yang bergelar Mangku Rat III. Pemimpin Mataram ini dikenal karena pemerintahannya yang tiran dan penuh darah. Di samping itu ia juga terlibat perselisihan dengan pamannya, Pangeran Puger, sehingga menyebabkan perselisihan yang disebut Belanda sebagai Perang Suksesi Pertama. Perebutan tahta di Mataram setahun setelah meninggalnya Mangku Rat II mendorong Belanda mengambil keuntungan. Pangeran Puger yang melarikan diri ke Semarang mendapat bantuan dari Belanda karena Sunan Mas bersekutu dengan Surapati untuk melawan Belanda. Sebagai imbalannya Pangeran Puger diangkat sebagai penguasa baru Mataram dengan gelar Paku Buwono I. Dari sisi kewilayahan dukungan Belanda terhadap Paku Buwono I berdampak pada menyusutnya wilayah Mataram. Melalui perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1705 membuat Mataram harus menyerahkan daerah-daerahnya. 

Perjanjian Giyanti

Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian yang disusun sebagai bentuk kesepakatan antara pihak Belanda yaitu perusahaan dagang bernama Vereenidge Oost-Indische Compagnie (VOC) dengan pihak Indonesia yaitu Kesultanan Mataram Islam. Perjanjian ini ditandatangani pada 13 Februari 1755. Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian antara VOC, pihak Kesultanan Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III, dan kelompok Pangeran MangkubumiBagi Belanda, perjanjian ini memberi banyak keuntungan. Kekuasaan Belanda semakin kuat mencengkeram tanah Jawa. Setelah perjanjian ditanda tangani, Jawa sepenuhnya berada di bawah pengaruh VOC
Secara garis besar isi Perjanjian Giyanti adalah membagi Mataram menjadi dua bagian, yakni Kasunanan Surakarta di bawah kepemimpinan Pakubuwana III dan Kasultanan Yogyakarta di bawah rajanya yang bergelar Hamengkubuwana I. Sebelumnya, keraton Surakarta telah berdiri terlebih dahulu pada kurun waktu kekuasaan Pakubuwana II sebagai pengganti keraton Kartasura yang hancur lantaran serangan orang-orang Tionghoa di bawah kepemimpinan Amangkurat V
Perjanjian Giyanti memuat beberapa pasal, diantaranya yaitu:

1. Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengkubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah di atas separuh dari Kesultanan Mataram yang diberikan kepada beliau dengan hak turun-temurun pada pewarisnya, dalam hal ini Pangeran Adipati Anom Bendoro Raden Mas Sundoro.

2. Akan senantiasa diusahakan adanya kerja sama antara rakyat yang berada di bawah kekuasaan VOC dengan rakyat kesultanan.

3. Sebelum Pepatih Dalem (Rijks-Bestuurder) dan para bupati mulai melaksanakan tugasnya masing-masing, mereka harus melakukan sumpah setia pada VOC di tangan gubernur. Pepatih Dalem adalah pemegang kekuasaan eksekutif sehari-hari dengan persetujuan dari residen atau gubernur

4. Sri Sultan tidak akan mengangkat atau memberhentikan Pepatih Dalem dan Bupati sebelum mendapatkan persetujuan dari VOC.

5. Sri Sultan akan mengampuni Bupati yang memihak VOC dalam peperangan.

6. Sri Sultan tidak akan menuntut haknya atas Pulau Madura dan daerah-daerah pesisiran yang telah diserahkan oleh Sri Sunan Pakubuwana II kepada VOC dalam kontraknya tertanggal 18 Mei 1746. Sebaliknya, VOC akan memberi ganti rugi kepada Sri Sultan sebesar 10.000 real tiap tahunnya.

Peta Kerajaan Mataram Islam setelah melaksanakan perjanjian Giyanti dan Salatiga


Perjanjian Salatiga

Perjanjian Salatiga adalah perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 Maret 1757 di Salatiga. Perjanjian ini adalah penyelesaian dari serentetan pecahnya konflik perebutan kekuasaan Dengan berat hati, Sultan Hamengkubuwono I dan Sunan Pakubuwono III melepaskan beberapa wilayahnya untuk Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa). Ngawen yang kini berada di Gunungkidul, Yogyakarta dan sebagian Surakarta (Karanganyar dan Wonogiri) menjadi kekuasaan Pangeran Sambernyawa.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Raden Mas Said, Sunan Pakubuwono III, VOC, dan Sultan Hamengkubuwono I di sebuah gedung bernama Gedung Pakuwon yang terletak di Jalan Brigjen Sudiarto No. 1, Kota Salatiga.

Di saat Pangeran Mangkubumi menempuh jalan perundingan damai dengan imbalan mendapat separuh bagian kekuasaan Mataram melalui Perjanjian Giyanti dan menjadi Sultan Hamengkubuwana I, Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) tetap melancarkan perlawanan.Dengan keberhasilan VOC menarik Pangeran Mangkubumi kedalam kubunya maka perlawanan Pangeran Sambernyawa menjadi menghadapi Pangeran Mangkubumi,Sunan Paku Buwono III dan VOC.Pangeran Sambernyawa tidak mau menyerah kepada salah satu dari ketiganya atau semuanya.Ketika VOC menyarankan untuk menyerah kepada salah satu dari dua penguasa (Surakarta, Yogyakarta) Pangeran Sambernyawa bahkan memberi tekanan kepada ketiganya supaya Mataram dibagi menjadi tiga kekuasaan.VOC ingin keluar dari kesulitan untuk mengamankan kantong finansial dan menyelamatkan kehadirannya di Jawa, sementara peperangan tidak menghasilkan pemenang yang unggul atas empat kekuatan di Jawa.Gabungan tiga kekuatan ternyata belum mampu mengalahkan Pangeran Sambernyawa sedang sebaliknya Pangeran Sambernyawa juga belum mampu mengalahkan ketiganya bersama sama.

Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757 di Salatiga adalah solusi dari keadaan untuk mengakhiri peperangan di Jawa. Dengan berat hati Hamengku Buwono I dan Paku Buwono III melepaskan beberapa wilayahnya untuk Pangeran Sambernyawa.Ngawen di wilayah Yogyakarta dan sebagian Surakarta menjadi kekuasaan Pangeran Sambernyawa.

Pihak-pihak yang menandatangani perjanjian ini adalah Pangeran Sambernyawa, Kasunanan Surakarta, dan VOC, Kesultanan Yogyakarta, diwakili oleh Patih Danureja, juga terlibat. Perjanjian ini memberi Pangeran Sambernyawa separuh wilayah Surakarta. 

Setelah disepakati bersama pada tanggal 17 Maret 1757 isi Perjanjian Salatiga yaitu:

  1. Raden Mas Said diangkat menjadi Pangeran Miji (Pangeran yang mempunyai status setingkat dengan raja-raja di Jawa).
  2. Pangeran Miji tidak diperkenankan duduk di Dampar Kencana (Singgasana)
  3. Pangeran Miji berhak untuk meyelenggarakan acara penobatan raja dan memakai semua perlengkapan raja.
  4. Tidak boleh memiliki Balai Witana.
  5. Tidak diperbolehkan memiliki alun-alun dan sepasang ringin kembar.
  6. Tidak diperbolehkan melaksanakan hukuman mati.
  7. Pemberian tanah lungguh seluas 4000 karya yang tersebar meliputi Kaduwang, Nglaroh, Matesih, Wiroko, Haribaya, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Kedu, Pajang sebelah utara dan selatan.






Kamis, 08 April 2021

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA PART I

KERAJAAN SAMUDRA PASAI

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara
Sumatera, sekitar Kota Lhokseumawe , Aceh Utara Provinsi Aceh, Indonesia saat ini.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu, yang bergelar Sultan Malik asSaleh, sekitar tahun 1267.

Keberadaan Kerajaan Samudera Pasai tercantum dalam kitab Rihlah ila lMasyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368),
musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Beberapa sejarahwan
juga memulai menelusuri keberadaan kerajaan ini bersumberkan dari Hikayat Raja-raja
Pasai, dan ini dikaitkan dengan beberapa makam raja serta penemuan koin berbahan
emas dan perak dengan tertera nama rajanya.

Armada Cheng Ho yang memimpin sekitar 208 kapal mengunjungi Kerajaan
Samudera Pasai berturut turut dalam tahun 1405, 1408 dan 1412. Berdasarkan laporan
perjalanan Cheng Ho yang dicatat oleh para pembantunya seperti Ma Huan dan Fei
Xin.

Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi
andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga
perak 1 tahil. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai
alat transaksi pada masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang
dibuat 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.

Islam merupakan agama yang dianut oleh masyarakat Pasai, walau pengaruh
Hindu dan Buddha juga turut mewarnai masyarakat ini. Dari catatan Ma Huan dan
Tomé Pires,telah membandingkan dan menyebutkan bahwa sosial budaya masyarakat
Pasai mirip dengan Malaka, seperti bahasa, maupun tradisi pada upacara kelahiran,
perkawinan dan kematian. Kemungkinan kesamaan ini memudahkan penerimaan Islam
di Malaka dan hubungan yang akrab ini dipererat oleh adanya pernikahan antara putri
Pasai dengan raja Malaka sebagaimana diceritakan dalam Sulalatus Salatin.

  • Kehidupan Eknomi
Kehidupan Eknomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan dengan
perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena letak Kerajaan Samudera Pasai
yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu. Samudra
Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai – Arab –
India – Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-bandar dagang yang digunakan
untuk menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah
perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan
menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.

  • Kehidupan Sosial-Budaya
Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam. Hal itu terbukti terjadinya
perubahan aliran Syiah menjadi aliran Syafi’i di Samudera Pasai ternyata mengikuti
perubahan di Mesir. Pada saat itu di Mesir sedang terjadi pergantian kekuasaan dari
Dinasti Fatimah yang beraliran Syiah kepada Dinasti Mameluk yang beraliran Syafi’i.
Aliran syafi’i dalam perkembangannya di Pasai menyesuaikan dengan adatistiadat
setempat sehingga kehidupan sosial masyarakatnya merupakan campuran Islam
dengan adat istiadat setempat.


  • Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
  1. Cakra Donya adalah sebuah lonceng yang berbentuk stupa buatan negeri Cina pada tahun 1409 M.
    Ukurannya tinggi 125cm sedangkan lebarnya 75cm. Pada bagian luar Cakra Donya
    terdapat beberapa hiasan serta simbol-simbol kombinasi aksara Cina dan Arab. Aksara
    Cina bertuliskan Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo, sedangkan aksara Arab sudah
    tidak terbaca lagi.

  2. Makam Sultan :  Makam Sultan Malik Al-Shaleh,  Makam Sultan Muhammad Malik Al- Zahir,  Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah,  Makam Teungku Peuet Ploh Peuet,  Makam Ratu Al-Aqla (Nur Ilah) 
  3. Stempel Kerajaan Samudra Pasai Naskah Surat Sultan Zainal Abidin adalah  Stempel ini diduga milik Sultan Muhamad Malikul Zahir oleh Tim peneliti Sejarah
    Kerajaan Islam. Di temukan Desa Kuta Krueng, Kec Samudera, Kabupaten Aceh Utara.
    Saat ditemukan stempel dalam keadaan patah pada bagian gagangnya.

  4. Mata Uang  Dirham 

KERAJAAN ACEH


BERDIRINYA KERAJAAN ACEH

Melihat banyak negeri di semenanjung Sumatera sudah berada di bawah kekuasaan portugis, Ali Mughayat Syah mempunyai tekad untuk mengusir Portugis.  Dengan tekad itulah, Sultan Ali Mughayat Syah memproklamirkan berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1511 M. Kerajaan Aceh Darussalam berhasil membangun kebudayaan yang tinggi di kawasan Kepulauan Nusantara serta Kerajaan Aceh Darussalam menjadikan Islam menjadi dasar dari negaranya. 

SULTANAH KERAJAAN ACEH

Sepanjang riwayat Kesultanan Aceh Darussalam sejak diproklamirkan berdirinya Kerajaan Aceh hingga kepemimpinan para sultanah menurut Prof Ahwan, mengutip pada Harun Tucer dalam Osmanlinin Gelgesyide Biz Uzakdogu Deobet Ace tercatat telah berganti 12 Sultan, diantaranya:

1. 1496-1528 Ali Mughayat Syah
2. 1528-1537 Salahuddin
3. 1537-1568 Alauddin al Kohar
4. 1569-1575 Husein Ali Riayat Syah
5. 1575-1576 Sri Alam
6. 1576-1577 Zaenal Abidin
7. 1577-1589 Alauddin Mansyur Syah
8. 1589-1596 Buyung
9. 1596-1604 Alauddin Riayat Syah
10. 1604-1607 Ali Riayat Syah
11. 1607-1636 Iskandar Muda
12. 1636-1641 Iskandar Tsani


MASA KEJAYAAN KERAJAAN ACEH

Kekuasaan Aceh yang paling menguntungkan dalam hal ekspansi wilayah menurut Beaulieu adalah pada masa Sultan Iskandar Muda. Ia mampu melebarkan kekuasaanya dari timur, barat bahkan negara di semenanjung Melayu. Di sebelah timur, ia mampu melakukan ekspansi ke Pedir, Pasai, Deli dan Aru. Di sebelah barat, ia menguasai Daya, Labu, Singkel, Barus, Bataham, Pasaman, Padang, Tiku dan Priaman. Sedangkan negara di semenanjung Melayu yang dikuasainya meliputi Johor,Kedah, Pahang dan Perak. Sultan Iskandar Muda mampu membentuk Kerajaan Aceh Darussalam menjadi kerajaan yang paling kuat di Nusantara bagian barat. Keberhasilan tersebut di dukung oleh persenjataan dan kekuatan militer yang baik. 

SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN ACEH

Dalam pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam, mereka mengggunakan sistem permusyawaratan. Terdapat tiga balai permusyawaratan dalam kerajaan, dintaranya:
1. Bairung Sari yaitu tempat yang digunakan untuk berkumpulnya empat hulubalang (pembantu sultan di daerah), tujuh alim ulama dan para menteri dalam merundingkan sistem pemerintahan.
2. Balai Gading yaitu tempat yang digunakan untuk berkumpulnya delapan hulubalang, tujuh alim ulama dan para menteri dalam berunding.
3. Majelis Mahkamah Rakyat, majelis ini beranggotakan wakil rakyat yang berjumlah 173 dan 73 wakil mukim berunding.

Dalam masa Sultan Alauddin Al Qahhar, masyarakat dibagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan sukee atau kaom. Orang yang berdarah Batak disebut sukee atau kaom lhee reutoih, sedangkan orang Hindu disebut kaom imeum peut dan orang pendatang disebut kaom tok bate. Langkah Sultan Alaiddin Al Qahhar dalam membagi masyarakat berdasarkan sukee atau kaom menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai peranan penting dalam Kerajaan Aceh Darussalam. Sehingga tidak ada lagi perbedaan orang Batak, Hindu maupun pendatang. Semua masyarakat mempunyai peran penting dalam kerajaan.

Kerajaan Aceh Darussalam dalam hal perundang-undangan memiliki sistem yang disebut Adat Meukota Alam. Undang-undang ini dijadikan sebagai acuan dari pembuatan undang-undang di kerajaan lain. Kerajaan menjadikan Islam sebagai dasar Negara dan sebagai Qanun Meukuta Alam. Menurut A.C Milner, Kerajaan Islam seperti Aceh dan Banten merupakan Kerajaan Islam di Nusantara yang paling menonjolkan hukum Islam sebagai dasar kerajaan mereka.
 
Kerajaan Aceh Darussalam terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah sagi dan wilayah pusat. Wilayah sagi terbagi menjadi wilayah yang lebih kecil lagi seperti distrik. Wilayah distrik terbagi lagi atas mukim dan wilayah mukim terbagi menjadi gampong-gampong. Dalam wilayah sagi dikepalai oleh panglima sagi atau hulubalang besar yang bergelar teuku, sedangkan wilayah distrik dikepalai oleh hulubalang yang bergelar datuk.

Ketika Agama Islam sudah mengakar di Kerajaan Aceh Darussalam, peran saudagar muslim dalam menyebarkan Agama Islam digantikan oleh ulama pada saat itu. Mereka memegang pengaruh yang sangat tingggi di kerajaan. Ulama bertindak sebagai pihak yang bertanggung jawab mengurus persoalan
keagamaan dalam kerajaan. Mereka membantu sultan sebagai penasehat kerajaan, baik dari hal agama sampai ekonomi dan politik.

JATUHNYA KERAJAAN ACEH

Setelah meninggalnya Sultan Iskandar Tsani, Kerajaan Aceh Darussalam mengalami krisis suksensi pergantian sultan. Pada awalnya Sultan Iskandar Tsani dan Tajul Alam Syafiyatuddin Syah tidak mempunyai keturunan putera mahkota. Sehingga, istri dari Sultan Iskandar Tsani diusulkan menjadi raja. Perdebatan mengenai kepemimpinan perempuan di kalangan beberapa kelompok yang setuju dengan kelompok yang tidak setuju akan kepemimpinan perempuan terjadi dengan waktu yang lama. Pada akhirnya Syekh Nuruddin ar-Raniry menegaskan hukum mengenai dibolehkanya perempuan untuk menjadi pemimpin. Selama pengangkatan keempat sultanah, terjadi konflik penolakan di antara kelompok yang kontra terhadap kepemimpinan perempuan. Protes dari pihak oposisi mencapai klimaksnya pada masa Sultanah Keumalat Syah, sehingga dari pihak yang menentang kepemimpinan perempuan dapat menggulingkan kepemimpinan sultanah dan berakhir pula pemerintahan Kerajaan Aceh. 















Senin, 15 Maret 2021

PERISTIWA SETELAH KEMERDEKAAN INDONESIA PART I


Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita menyambut kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana komunikasi antara daerah di Indonesia mengakibatkan berita proklamasi kemerdekaan menyebar sampai beberapa bulan kemudian. Namun perjuangan para tokoh-tokoh kemerdekaan di pusat maupun di daerah tidak berhenti sampai pada proklamasi kemerdekaan saja. Sebab, perlu diketahui bahwa ancaman kedatangan Belanda untuk menjajah kembali di Indonesia masih terbuka. Untuk kedua kalinya Belanda datang ke Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu. Hal ini menandakan bahwa Belanda ingin segera menegakkan kembali kolonialnya di Indonesia.Belanda dengan NICA-nya disisipkan di antara markas/tentara Sekutu yang digunakan sebagai alat untuk menegakkan kembali Hindia Belanda di daerah- daerah yang akan dimasuki Sekutu. 

  • Kedatangan Afnei
Tanggal 29 September 1945, Indonesia didatangi AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies)AFNEI dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Lembaga ini merupakan pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia. 
Tugas AFNEI:
  1. menerima kekuasaan dari Jepang
  2. melucuti dan memulangkan orang Jepang
  3. membebaskan tawanan sekutu
  4. menjaga keamanan dan menyelidiki pihak yang diduga penjahat perang setelah Perang Dunia II selesai
kedatangan Belanda melalui NICA yang membonceng AFNEI adalah untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia. NICA dipimpin oleh Van der Plass dan Van Mook berusaha mempersenjatai kembali KNIL (Koninklijk Nerderlands Indisch Leger), yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia. Bangsa kita pun berjuang dengan cara diplomasi serta kekuatan senjata untuk melawan Belanda yang akan menjajah kembali. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini akhirnya melibatkan peran dunia internasional untuk menyelesaikannya. 



Urutan diplomasi dari konflik antara Indonesia dengan Belanda


  1. Perundingan Linggarjati
Perjanjian ini dilaksanakan di Desa Linggarjati, perbatasan antara Cirebon dan Kuningan, pada tanggal 11 November 1946. Indonesia diwakili Sutan Syahrir, A.K. Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem. Pihak Belanda diwakuli Schermerhorn, dan penengah dari pihak Inggris diwakili Lord Killearn. Hasil dari perjanjian ini antara lain:
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
  4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Mengenai RIS sendiri, Soekarno menerima kompromi tersebut untuk menghindari perlawanan terhadap Belanda yang sulit dan pemahamannya mengenai sistem republik, maka ia dapat memimpin RIS yang mayoritasnya penduduk Indonesia. Sementara Komisi Jenderal juga menerima kompromi tersebut karena kemungkinan perang dapat dihindari dan hubungan Belanda dengan Indonesia dapat berlanjut.

        2. Agresi Militer Belanda I

Agresi militer Belanda I, yang oleh Belanda dinamai Operasi Produk, merupakan operasi militer yang dilakukan oleh Belanda di daerah pulau Jawa dan Sumatra dari tanggal 21 Juli sampai 5 Agustus 1947. Belanda menyebut agresi militer belanda ini sebagai aksi polisinil dan sebagai urusan dalam negeri untuk mengembalikan ketertiban umum sehingga Belanda mengabaikan seruan masyarakat dunia untuk mentaati isi perjanjian Linggardjati dan menghentikan pertikaian dengan Indonesia. 
Serangan Belanda dilakukan secara cepat dan mendadak, dengan kekuatan militer yang modern. Perlawanan yang dilakukan oleh pihak Indonesia sangat tidak memadai. Akibatnya Belanda dengan mudah menduduki wilayah pulau Jawa dan Sumatra.
Pada tanggal 31 Juli 1947 pemerintah Republik Indonesia menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB yang isinya meminta supaya dewan keamanan bertindak untuk mengatasi sengketa Indonesia-Belanda. Akhirnya dewan keamanan PBB mencela agresi militer Belanda dan berpendapat bahwa harus segera diperintahkan penghentian pertempuran dengan kedua belah pihak. 

        3. KTN (Komisi Tiga Negara)

Resolusi DK-PBB untuk mengadakan gencatan senjata diterima oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda pada tanggal 17 Agustus 1947. Pada tanggal 25 Agustus 1947 kemudian, DK-PBB membentuk sebuah komite kerja yang bertugas melakukan mediasi gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. Pada tanggal 27 Oktober 1947 Komisi Tiga Negara (KTN) tiba di Jakarta. Dalam hari pertama, mereka berusaha mengenalkan dan memahami keadaan dan persoalan yang harus mereka hadapi. Pemerintah Belanda membentuk delegasi untuk menghadapi KTN dan RI dalam perundingan yang akan datang dan pihak Indonesia sudah lebih awal menyusun delegasinya. Tetapi sebelum dilakukan perundingan tentang soal-soal politik, harus diperoleh pengertian yang sama tentang arti gencatan senjata menurut resolusi dewan keamanan. Oleh sebab itu, sebelum diadakan perundingan KTN harus berusaha mempertemukan kedua belah pihak, supaya kesamaan pengertiannya lebih terjamin. 

Nama resmi lembaga kerja ini adalah "Committee of Good Office" for Indonesia. Meski demikian, lembaga ini lebih terkenal dengan dengan sebutan Komisi Tiga Negara karena keanggotaan lembaga ini yang memang hanya berisikan tiga negara, yakni Australia, Belgia, serta Amerika Serikat. 
Negara-negara tersebut dipilih dan diwakili oleh: 
• Australia: dipilih oleh Indonesia; diwakili oleh Richard C. Kirby. 
• Belgia: dipilih oleh Belanda; diwakili oleh Paul van Zeeland. 
• Amerika Serikat: pihak netral yang ditunjuk Indonesia & Belanda; diwakili oleh Dr. Frank Graham.

        4. Perundingan Renville

Komisi mengusulkan mengadakan perundingan di sebuah kapal laut yang berlabuh di luar wilayah tiga mil, dan hal ini disetujui, kedua belah pihak mengajukan kepada pemerintah Amerika Serikat supaya menyediakan kapal laut. Kemudian Amerika Serikat menyediakan sebuah kapal pengangkut pasukan pada tanggal 2 Desember 1947 kapal Renville di teluk Jakarta dan di kapal ini akan di langsungkan pembicaraan-pembicaraan antara negeri Belanda dan Republik Indonesia dibawah pengawasan jasa-jasa baik.
Perundingan antara kedua belah delegasi di atas kapal Renville di mulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan berakhir 17 Januari 1948 yang ditandai dengan penandatanganan persetujuan Renville. Persetujuan Renville tersebut pada pokoknya berisi: 
  • Belanda tetap berdaulat atas seluruh Indonesia sampai kedaulatan diserahkan kepada RIS (Republik Indonesia Serikat) yang segera dibentuk. 
  • Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian dari kekuasaannya kepada suatu pemerintahan Federal semenetara. 
  • RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat akan menjadi peserta sejajar dengan kerajaan Belanda dalam Uni-Nederland Indonesia, dengan Belanda ssebagai kepalanya. 
  • RI akan merupakan negara bagian dari RIS. 
  • Dalam waktu sedikitnya 6 bulan dan selambat-lambatnya satu tahun supaya diadakan pemilihan umum untuk membentuk dewan Konstitusi RIS.
        5. Agresi Militer Belanda II

Belanda karena telah memutuskan perundingan dengan RI karena  Belanda melancarkan Agresi Militer II di Yogyakarta.  Pada tanggal 17 Desember 1948 Dr. Beel menyuruh Elink Schuurman mengawatkan nota kepada Cochran yang harus dijawab Hatta paling lambat hari Sabtu tanggal 18 Desember 1948. Batas waktu menjawab yang singkat membuat seolah-olah nota tersebut seperti ultimatum. Setelah tidak menerima jawaban dari pihak RI maka Pemerintah Belanda mengambil keputusan untuk memul ai aksi militer tersebut. Beel segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk konsolidasi aksi tersebut. Untuk mencegah agar aksi tersebut tidak bocor maka persetujuan gencatan senjata 43 dibatalkan pada tanggal 18 Desember 1948. 
Pada Akhirnya PAsukan Belanda Berhasil mengambil alih Yogyakrta walau dengan perjuangan yang cukup berat karena TNI Indonesia juga melakukan perlawanan secara sengit. Sukarno dan Hatta akhirnya ditangkap oleh pihak Belanda.









SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (SEMESTER GENAP) SEJARAH INDONESIA KELAS XI

1) Untuk menguasai kawasan Asia Pasifik Jepang menyerang pangkalan Amerika, dikawasan Asia Pasifik. Peristiwa penyerangan Jepang terhadap pa...