Ilustrasi kongres pemuda |
Cari Blog Ini
Selasa, 11 Oktober 2022
SUMPAH PEMUDA
Senin, 10 Oktober 2022
BANGSA BARAT YANG SINGGAH DI INDINESIA MASA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
Bartholomeus Diaz |
Ferdinand Maghelhaens |
Cornelis De Houtman |
Jumat, 07 Oktober 2022
Perang Diponegoro (1825-1830)
Jumat, 22 Januari 2021
ORGANISASI MILITER DAN SEMI MILITER BENTUKAN JEPANG
1. Organisasi Militer Jepang yang pertama adalah Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
Heiho adalah pasukan bentukan tentara Jepang yang berkedudukan di Indonesia atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang. Pasukan Heiho terdiri dari bangsa Indonesia dan dibentuk pada 2 September 1942. Kemudian pada 22 April 1943, tentara Jepang mulai melakukan perekrutan. Rata-rata anggota Heiho adalah para pemuda usia 18-25 tahun. Mereka direkrut sebagai pembantu prajurit Jepang.
2. Organisasi militer yang kedua adalah Pembela Tanah Air (Peta)
PETA atau Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, merupakan kesatuan militer yang dibuat Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Pemimpin dari organisasi PETA adalah bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan kemiliteran.
PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pembentukan PETA diawali oleh surat Raden Gatot Mangkupraja kepada Gunseiken (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943.
Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi militer di Indonesia, antara lain:
1. Seinendan (Barisan Pemuda)
2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Keibodan dibentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.
3. Fujinkai (Himpunan Wanita)
Organisasi ini dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita berumur 15 tahun ke atas.
4. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
Jawa Hokokai dibentuk tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.
5. Syuisintai (Barisan Pelopor)
Organisasi ini dibentuk tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.
Jumat, 24 Mei 2019
KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA KEDIRI
Peta kerajaan kediri |
Kitab Kuno |
PROSES PENYEBARAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
1) Dukkha, yaitu kehidupan manusia pada dasarnya tidak bahagia.
2) Samudaya, Iya itu ketidakbahagiaan manusia karena memikirkan kepentingan diri sendiri dan Terbelenggu oleh nafsu.
3) Nirodha, yaitu memiliki kepentingan diri sendiri dan nafsu ditekan dengan mengadakan hasrat.
4) Marga, Ya itu mah dapat dilakukan melalui depan jalan kehidupan atau astavidya, kedelapan jalan tersebut meliputi pengertian benar pikiran benar ucapan benar perbuatan benar pencarian menara daya upaya benar perhatian dan konsentrasi benar.
Agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana dalam ritual keagamaan. Keseluruhan ajaran agama Buddha dibukukan dalam kitab Tripitaka terdiri atas 3 kumpulan tulisan yaitu Sutta Pitaka vinaya Pitaka dan abhidarmapitaka. Dalam perkembangannya agama Budha pecah menjadi dua aliran yaitu Hinayana dan Mahayana.
#Teori Masuknya Hindu-Budha
a. Hipotesis Waisya
Hipotesis Waisya mengungkapkan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh golongan pedagang atau waisya. Mereka mengikuti angin musim dan menetap di Indonesia. Menurut para pendukung hipotesis Waisya kaum Waisya yang umumnya merupakan kelompok pedagang inilah yang berperan besar dalam menyebarkan agama dan budaya Hindu ke nusantara. Mereka menjadikan munculnya agama dan budaya Hindu yang dapat diterima dikalangan masyarakat. Salah satu tokoh pendukung hipotesis waisya adalah N. J. Korm.
Kelemahan ippotis waisya adalah tidak ada koloni-koloni dagang di Indonesia. Meskipun ada pedagang India yang menetap tetapi mereka menetap di kampung khusus yang disebut Kampung Keling. Hubungan mereka dengan pengusaha nyala dalam bidang perdagangan, para pendekar bukanlah golongan sosial yang memahami secara mendalam ajaran Hindu.
b. Hipotesis Ksatria
Hipotesis ksatria yang mengungkapkan bahwa pengaruh agama dan kebudayaan Hindu masuk ke nusantara adalah kaum Ksatria. Menurut hipotesis ini pada masa lampau di India terjadi peperangan antara Kerajaan sehingga para prajurit yang kalah perang kemudian mengadakan migrasi ke daerah lain dan salah satu wilayahnya adalah Indonesia. Salah satu tokoh yang mendukung hipotesis ksatria adalah R. C Majumdar.
Kelemahan hipotesis ini adalah tidak didukung dengan data yang menandai suatu kolonisasi melalui dilakukan oleh golongan ksatria tentunya dicatat sebagai suatu kemenangan akan tetapi hal tersebut tidak ditemukan dalam sumber-sumber tertulis di India. Di Indonesia pun tidak terdapat prasasti yang menceritakan hal tersebut.
c. Hipotesis Brahmana
Hipotesis Brahmana mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah golongan Brahmana. Para Brahmana datang ke nusantara diundang oleh penguasa nobatkan jadi rajas dengan upacara Hindu. Pendukung dari hipotesis ini adalah J. C. Van Leur.
Kekuatan hipotesis Brahmana didukung oleh bukti-bukti yang ada antara lain:
- kaum Brahmana mempunyai kemampuan untuk mengajarkan agama Hindu karena Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam agama Hindu.
- prasasti yang ditemukan di Indonesia ditulis dengan bahasa Sansekerta bukan bahasa setempat. Bahasa sangsekerta adalah bahasa penduduk di India yang digunakan terutama oleh kalangan ahli dari agama dan golongan terpelajar.
d. Hipotesis Arus Balik
Hipotesis arus balik mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia banyak yang akan berdagang ke ini ya pulangnya membawa agama dan kebudayaan Hindu. Sebaliknya orang-orang Indonesia mengundang para Brahmana dari untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia. Banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu Buddha ke India dan setelah memperoleh ilmu mereka kembali untuk menyebarkan agama di tanah air. Telepon hipotesis tersebut orang-orang Indonesia ikut memegang peranan penting dalam masuknya agama dan budaya India.
#Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia
- melalui jalur laut
- melalui jalur darat
KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDHA SRIWIJAYA
Letak Kerajaan Sriwijaya |
Kerajaan Sriwijaya muncul pada abad ke-7 yang berpusat di sekitar Sungai Batanghari pantai Timur Sumatera. Pada perkembangannya wilayah Kerajaan Sriwijaya meluas hingga meliputi wilayah Kerajaan Melayu Semenanjung Malaya dan Sunda. Keterangan mengenai Kerajaan Sriwijaya diperoleh dari berita Seorang pendeta dari Cina bernama I-Tsing, yang pada tahun 61 KM berangkat dari kantor ke India di tengah perjalanannya ia singgah di Sriwijaya selama 6 bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta. Sumber-sumber sejarah yang ditemukan dari kerajaan Sriwijaya antara lain:
○ prasasti kedukan bukit di Palembang
Proses ini berisi tentang dapunta Hyang yang mengadakan perjalanan selama 8 hari dengan membawa pasukan dan berhasil menguasai beberapa daerah di Indonesia.
○ Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Palembang
Prasasti ini berisi tentang pembuatan Taman Sri Setra oleh dapunta Hyang Sri jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
○ prasasti Karang berahi ditemukan di Jambi
Prasasti ini berisi tentang permintaan kepada para dewa untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat kepada kerajaan Sriwijaya.
○Prasasti Ligor di Tanah Kra
Prasasti ini berisi tentang Sriwijaya yang diperintahkan oleh Derma Seta
○Prasasti Telaga Batu di temukan di Palembang
○ prasasti Palas pasemah ditemukan di Lampung Selatan
○ prasasti nalanda di India
Prasasti ini berisi tentang cerita pembangunan Vihara oleh Balaputradewa sebagai Raja Sriwijaya untuk kepentingan para peziarah dari Sriwijaya.
○ prasasti coromandel di India Selatan
Prasasti ini berisi tentang Pemberian hadiah sebuah desa oleh Raja Sriwijaya untuk diabadikan kepada sang Buddha.
#Sistem Pemerintahan
Dalam sistem pemerintahan pembagian wilayah Desa Sriwijaya dibagi seperti provinsi yang disebut dengan datu. Dan terbagi menjadi beberapa Mandala atau semacam provinsi di setiap Mandala dikuasai ole seorang Datu. Seorang Datu haruslah seorang yang merupakan keturunan raja namun dari kalangan bangsawan. Kalangan Putra Raja terbagi menjadi 4 kelas yaitu:
◇Yuvaraja, yaitu putra raja yang paling utama dan berperan sebagai putra mahkota atau raja muda
◇Pratiyuvaraja, yaitu tingkatan kedua yang dapat naik menjadi uparaja apabila yuvaraja berhalangan atau meninggal.
◇Rajakumara, yaitu tingkatan kelas Putra Raja yang dapat menghentikan 2 tingkat di atasnya
◇ Rajaputra, yaitu anak raja dari istri kedua atau salah dan tidak berhak menuntut Tata mahkota kerajaan
Golongan dalam kerajaan Sriwijaya antara lain:
= Senopati, yaitu kepala hulubalang dan memiliki tugas sebagai panglima perang
= Nayaka, yaitu ketua bendahara yang bertugas mengurusi pemeliharaan kedatuan
= Hasi Pratyaya, Tumenggung kedatuan
= Dandanayaka, Hakim
Nama-nama raja yang pernah berkuasa di Sriwijaya sebagai berikut:
1) Balaputradewa
2) Sri sanggama Wijayatunggawarman
Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran karena beberapa hal antara lain;
- keadaan sekitar Sriwijaya tak lagi dekat dengan pantai karena aliran sungai Musi Ogan Komering mengalami penebalan sehingga tidak baik untuk berdagang.
- banyak daerah-daerah kosong Sriwijaya yang memisahkan diri karena lemahnya pengawasan
- serangan dari kerajaan lain seperti kerajaan colamandala kerajaan Singosari dan Majapahit
#Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Sriwijaya sangat bangga dengan kerajaannya yang berpusat sebagai pengajaran agama Buddha di Asia Tenggara. Hasil-hasil budaya peninggalan sriwijaya contohnya dan di Muara Takus di Riau.
Candi Muara Takus |
Kamis, 24 Januari 2019
LAHIRNYA NASIONALISME DI INDONESIA
negara kebangsaan Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya organisasi-organisasi
pergerakan yang bersifat modern dan teratur pada awal abad ke-20. Hal ini dapat dilihat
dari berdirinya Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij, hingga Sumpah Pemuda.
1. Budi Utomo
Para pelopor Budi Utomo |
Budi Utomo menupakan organisasi yang pertama hadir. Budi Utomo didirikan oleh para pelajar Sekolah Dokter Pribumi (STOVIA). Budi Utomo lahir di Jakarta pada tanggal di Utomo merupakan organisasi modern pertama yang didirikan oleh
bangsa Indonesia yang diketuai oleh dr. Sutomo.
mya Budi Utomo tidak terlepas dari gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo tentang perlunya memperluas dan meningkatkan pendidikan bagi bangsa Indonesia. Budi Utomo memfokuskan diri tidak hanya pendidikan saja, akan tetapi bidang-bidang lainnya seperti kebudayaan dan kepanduan. Selain itu, Budi Utomo juga meningkatkan perekonomian dan usaha-usaha dalam bidang sosial lainnya. Inti dari tujuan didrikannya Budi Utomo, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Budi Utomo mengadakan kongres yang pertama pada bulan Oktober 1908. Dalam
kongres tersebut awalnya terjadi perdebatan antara para pemuda tentang arah dan tujuan didirikannya organisasi tersebut. Namun, dr. Wahidin berbicara tentang pendidikan bagi golongan priayi, bukan golongan rakyat biasa pada umumnya.
Perbedaan pendapat juga datang dari dr. Rajiman Wediodiningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo. dr. Rajiman berpendapat bahwa bangsa Barat lebih cerdas daripada bangsa Indonesia dan peradaban bangsa Barat lebih maju dari bangsa Timur. Sebaliknya, menurut dr. Cipto bahwa bangsa Timur tidak boleh bodoh dari bangsa Barat.
Tokoh Budi Utomo |
Dokter Cipto juga menghendaki agar Budi Utomo dijadikan partai politik dan terbuka untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan agama, suku, dan ras. Dalam kongres tersebut terbentuk pengurus yangdiketuai oleh R.M.Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, seorang priayi moderat.Adapun keputusan yang diambil dalam kongres tersebut adalah keanggotaan
Budi Utomo terbatas pada suku bangsa yang berkebudayaan Jawa (suku bangsa Madura
Jawa, Bali dan Lombok). Ditegaskan pula bahwa Budi Utomo hanya bergerak dalam bidang
pendidikan, pengajaran dan kebudayaan, tidak akan melibatkan diri dalam partai politik.
Dalam anggaran dasar yang disetujui oleh pemerintah pada tanggal 28 Desember 1908, disebutkan bahwa organisasi Budi Utomo berusaha untuk memajukan bangsa. Sejak pertama kongres berakhir, corak dari Budi Utomo berubah. Pemimpin dan keanggotaannya banyak dari kalangan pegawai negeri dan priayi. Tujuan organisasi hanya untuk mementingkan mereka, sementara itu pendidikan rakyat terabaikan. Pengajaran bahasa Belanda diutamakan hanya untuk priayi. Oleh karena itu, Budi Utomo sudah meninggalkan prinsip dasarnya, banyak pelajar dan pemuda STOVIA yang berpikiran maju mengundurkan diri dari keanggotaan Budi
Utomo bahkan salah satunya adalah Cipto Mangunkusumo.
Keanggotaan Budi Utomo semakin lamban karena anggotanya pada umumnya pegawai pemerintah. Selain itu, Budi Utomo tetap menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah serta tidak mengambil risiko. Budi Utomo telah berjasa dalam gerakan moral dan budaya. Hal ini terlihat dari kemampuannya menjadikan bangsa Indonesia bekerja sama dalam sebuah organisasi modern yang disusun menurut pola Barat. Sementara itu,
sebagai gerakan budaya, Budi Utomo memberikan sumbangan bagi bangsa Indonesia dengan mencegah orang Jawa menjadi kebarat-baratan.
Asas kebangsaan Jawa yang tetap dipertahankan, menyebabkan keanggotaan Budi Utomo menjadi tidak diminati karena hanya orang tertentu yang dapat menjadi anggotanya. Bahkan, dr. Sutomo pun meninggalkan Budi Utomo pada tahun 1924 yang kemudian mendirikan organisasi baru bernama Indonesische Studie Club. Lambat laun tujuan organisasi ini berubah, Budi Utomo tetap dianggap sebagai organisasi pelopor pergerakan nasional Indonesia yang pertama. Penghormatanini diwujudkan setiap tanggal 20 Mei (hari berdirinya Budi Utomo) sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
2. Sarekat Islam (SI)
Lambang SI |
Anggota SI |
Pada awalnya Sarekat Islam menempuh cara kooperasi. Pada waktu pemerintah mendirikan Volksraad (Dewan Rakyat), Sarekat Islam mendudukkan wakil-wakilnya dalam dewan itu, antara lain Tjokroaminoto dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berubah menjadi nonkooperasi setelah Volksraad dianggap sudah tidak bisa lagi untuk memperjuangkan kemerdekaan Lambat laun, Sarekat Islam menjadi organisasi massa yang besar. Hal ini jelas mengkhawatirkan pemerintahan kolonial. Untuk itu, pemerintah Belanda mengeluarkan berbagai peraturan, salah satunya adalah larangan Sarekat Islam berdiri secara nasional. Mereka hanya diperbolehkan berdiri secara lokal. Hal ini dikeluarkan oleh Gubernur
Jenderal Idenburg. Dikeluarkannya perintah tersebut membuat organisasi ini melemah, diperparah dengan banyaknya anggota yang memiliki keanggotaan ganda.Perlahan-lahan
pertentangan semakin memuncak dalam tubuh SI, sebagian besar anggota menolak ketika SI lebih mengutamakan unsur politik ketimbang agama. Dengan kondisi seperti ini, SI kemudian berubah menjadi PSII yang kooperatif dengan pemerintah
Belanda. PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) diketuai oleh Haji Agus Salim pada tahun 1930, dan pada tahun yang sama PSII terpecah menjadi beberapa kelompok.
terangan berdiri sebagai organisasi partai politik, yaitu Indische Partij. Organisasi ini didirikan oleh Douwes Dekker (kemudian mengganti nama menjadi Danudirja Setiabudi), dr.Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1912. Douwes
Dekker merupakan seorang Indo-Belanda yang
bekerja di harian De Express yang tulisan tulisannya tajam mengkritik kebijakan-kebijakan kolonial, Cipto Mangkusumo merupakan tokoh radikal yang memisahkan diri dari Budi Utomo karena berbeda pendapat dengan kalangan priayi. Sementara itu, Ki Hajar Dewantara merupakan seorang bangsawan anggota keluarga Pakualam yang semula memasuki Budi Utomo dan kemudian memisahkan diri disebabkan alasan yang sama dengan Cipto. Ketiga tokoh radikal ini yang mewarnai Indische Partij menjadi partai yang radikal.
Karya Suwardi Suryaningrat |
Indische Partij secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka berjuang untuk melepaskan diri dari kolonial. Semboyan yang digunakan oleh partai ini adalah Indie Los van Holland (Hindia bebas dari Holland) dan Indie voor Inders (Hindia untuk Hindia). Istilah Inder merupakan istilah untuk orang Hindia pada masa itu sama dengan orang
Indonesia pada masa sekarang. Indische Partij memperkenalkan wawasan kebangsaan yang disebut Indische Nationalisme (Nasionalisme Hindia). Dengan demikian, partai ini tidak membedakan asal keturunan, suku bangsa, agama dan kebudayaan, serta bahasa dan adat istiadat. Hal
paling mendasar bagi partai ini adalah kemauan untuk menjadi bangsa yang satu, yakni bangsa Hinder (Hindia) yang merdeka, bebas dari kekuasaan kolonial Belanda. Pada tahun 1923, partai ini dibubarkan setelah permohonannya untuk diakui sebagai badan hukum ditolak oleh pemerintah karena dianggap radikal.
Rabu, 16 Januari 2019
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
Penjajahan bangsa Portugis diawali dengan pelayaran yang dilakukan oleh Bartolomeus Diaz yang berlayar untuk mencari daerah Afrika. Akan tetapi, penjelajah pertama Portugis yang sampai ke Indonesia adalah Alfonso d'Albuquerq
Setelah menemukan India, Kerajaan Portugis menjalin hubungan dagang rempah
rempah, tetapi ketidakpuasan pemerintah kerajaan membuat Maluku sebagai sumber rempah-rempah berhasil dikuasai. Untuk hal tersebut, Portugis menguasai Malaka sebagai bandar dagang termuka di Asia.
Pada tahun 1511, Malaka sudah berhasil di bawah kekuasaan Portugis yang kemudian berangkat ke Maluku dan diterima oleh raja Ternate. Penerimaan raja Ternate dilatarbelakangi oleh persaingan antara Ternate dan Tidore.
Dengan dikuasainya Malaka dan menjalin hubungan kerja sama dengan Ternate
bangsa Portugis mendapatkan dua keuntungan, yaitu:
a. Perdagangan rempah-rempah di Asia dikuasai oleh Portugis.
b. Malaka dijadikan batu loncatan sebagai awal untuk menguasai Maluku.
2. Kolonialisme dan Imperialisme Spanyol
tetapi. yang berhasil hingga ke Indonesia ialah Sebastian Del Cano yang sampai ke Maluku.
Kedatangan Spanyol ini terjadi pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina.
Kedatangan bangsa Spanyol ini disambut baik oleh rakyat Tidore.
Rakyat Tidore juga meminta bantuan kepada Spanyol dalam melakukan perlawanan
terhadap Ternate yang pada saat itu didukung oleh bangsa Portugis. Akan tetapi, Tidore
dan Spanyol mengalaumi kekalahan sehingga pada akhimya diterbitkan Perjanjian Saragosa.
di mana salah satu isinya adalah kepulauan Maluku berada di bawah kekuasaan Portugis.
3. Kolonialisme dan Imperialisme Inggris
Inggris sejak akhir abad ke-16 dengan perantara dari EIC (East Indian Company)
berhasil membuat beberapa hubungan dagang di wilayah nusantara. Beberapa daerah
tersebut antara lain Kasultanan Aceh, Jayakarta, Banjar, Gowa, dan Maluku. Akan tetapi,
selama perdagangan EIC atau Inggris tidak berhasil menanamkan sistem monopolinya.
Hal ini disebabkan ketidakpuasan rakyat terhadap EIC. Perdagangan EIC adalah perdagangan yang cenderung memaksakan peraturan EIC
harus diterapkan. Selain dari hal tersebut, kegagalan EIC juga disebabkan kalah dalam
hal militer dengan Belanda. Namun, pada tahun 1811-1816 Inggris berhasil menguasai
Hindia Belanda. Meskipun hanya bisa lima tahun berkuasa di Hindia Belanda, tapi
dampaknya sangat terasa di Indonesia. Hal ini dengan diperkenalkannya sistem liberal.
4. VOC
Dibentuk sebuah persekutuan dagang yang dicetuskan oleh Johan van Oldebarnevelt dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602.
Tujuannya untuk menghindari persaingan sesama pedagang Belanda. Selain itu, untuk menghadapi persaingan dengan EIC, Portugis, dan Spanyol.
Dalam menjalankan pemerintahannya, VOC diberi hak khusus, antara lain:
a. Hak monopoli perdagangan.
b. Hak memiliki tentara, pengadilan, dan mengumumkan perang.
c. Hak mencetak uang
d. Hak mengadakan perjanjian.
Dengan hak khusus tersebut, VOC seperti negara di dalam negara, di mana dalam menjalankannya VOCdipimpin oleh seorang gubernur jenderal. Gubernur jenderal yang pertama ialah Pieter Both dengan kedudukan di Ambon (1610). Akan tetapi, pada tahun 1619 dipindahkan ke Batavia setelah merebut dari Banten. Setelah pemindahan ini,
gubernur jenderal dipegang oleh Jan Pieterzoon Coen. Dari Batavia ini VOC memperluas
wilayahnya dengan menerapkan berbagai aturan, di antaranya:
a. Melakukan monopoli dagang.
b. Melakukan pelayaran hongi.
c. Melakukan wajib tanam.
Menjelang akhir abad ke-18, VOC perlahan-lahan mengalami kemunduran yang
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
a. Korupsi merajalela dari pegawai VOC, sehingga VOCdiplesetkan menjadi Vergaan
Onder Corruptie (tenggelam karena korupsi).
b. Pengendalian perdagangan tidak berjalan lancar.
c. Utang VOC membengkak akibat banyak perang.
d. Timbulnya kemerosotan moral di kalangan penguasa akibat sistem monopoli dan
sistem paksa dalam pengumpulan hasil bumi.
Kemunduran-kemunduran tersebut menyebabkan dikeluarkannya keputusan final
dari Republik Bataaf, yaitu pembubaran VOC pada tanggal 31 Desember 1799.
5. Pemerintahan Hindia Belanda I
Mulai 1 Januari 1800, Indonesia secara resmi berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Kerajaan Belanda membentuk pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlands Indie). Pemerintahan Hindia Belanda dikepalai oleh seorang gubernur jenderal. Oleh karena itu, sejak bubamya VOC, Indonesia secara resmi diperintah dari negeri Belanda.
Pada masa kekuasaan Daendels, Prancis bermusuhan dengan Inggris dalam perang
Eropa. Dengan demikian, Daendels memiliki tugas utama di Hindia Belanda, yaitu mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.
a. Bidang pertahanan
1) Membangun benteng pertahanan di beberapa kota di Kalijati, Subang
2) Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar merupakan suku bangsa di Indonesia.
3) Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa.
b. Bidang keuangan
1) Mengeluarkan dan mengedarkan mata uang kertas.
2) Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sehelumnya(VOC), yaitu memborongkan pungutan pajak.
3) Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta
yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, dan Belanda.
c. Bidang pemerintahan
1) Membangun kantor-kantor pengadilan.
2) Membentuk sekretariat negara untuk menyclesaikan administrasi negara.
3) Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai
pemerintahan dan digaji.
4) Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Weltevreden yang
sekarang menjadi gedung Mahkamah Agung di Jakarta.
5) Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfectur/wilayah.
Isi Kapitulasi Tuntang, sebagai berikut.
a. Pulau Jawa dan sekitarnya dikuasai Inggris.
b. Semua tawanan Belanda menjadi tawanan Inggris.
c. Orang Belanda dapat dijadikan pegawai Inggris
a. Bidang pemerintahan
1) Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
2) Mengangkat bupati menjadi pegawai negeri, tetapi tetap di bawah residen, asisten residen, dan controleur.
3) Mempraktikkan sistem yuri dalam pengadilan.
5) Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor
b. Bidang perekonomian dan keuangan
1) Melaksanakan sistem sewa tanah (landrent system). Tindakan ini didasarkan pada pendapat bahwa pemerintahan Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.
2) Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda, misalnya penjualan tanah
kepada swasta dan penanaman kopi.
3) Melakukan penanaman bebas, melibatkan rakyat ikut serta dalam perdagangan.
4) Monopoli garam agar tidak di permainkan dalam perdagangan karena sangat penting bagi rakyat.
5) Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi.
7. Pemerintahan Hindia Belanda II
Sejak saat itu, pemerintahan di Hindia Belanda dipegang Komisi Jenderal (1816-1819). Adapun anggota Komisi Jenderal adalah Elout, Busykes, dan van der Capellen. Setelah masa Komisi Jenderal selesai, dilanjukan oleh Gubeimur Jenderal van der Capellen (1819-1825) dan Du Bus de Gisignes (1826-1830). Pada masa 1816-1830 merupakan periode pertentangan antara sistem konservatif dan sistem liberal.
Sistem Tanam Paksa 1830-1870
Sistem ini dibentuk atas perintah dan saran van den Bosch yang kemudian diangkat
menjadi gubernur jenderal di Indonesia. Tujuan dari tanam paksa adalah untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya guna menutup kas negara yang kosong
dan membayarutang-utang Belanda. Caranya dengan mengusahakan tanaman komoditas
ekspor untuk ditanam di Indonesia. Dampak tanam paksa bagi Belanda, antara lain:
1) Kas Belanda yang tadinya kosong menjadi terpenuhi.
2) Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.
3) Belandatidak mengalamikesulitan keuanganlagidan mampumelunasi utang-utang Belanda
4) Menjadikan Amsterdam sebagai pusat perdagangan hasil tanaman tropis.
Dampak tanam paksa bagi Indonesia, antara lain:
1)Menyebabkan tekanan fisik maupun mental bagi rakyat Indonesia yang berkepanjangan.
2) Jumlah penduduk di Pulau Jawa menurun drastis dikarenakan banyak yang kelaparan dan kematian karena sistem tanam paksa itu.
3) Pertanian terutama hasil padi mengalami banyak kegagalan.
PERANG DUNIA I (1914-1918) MATERI SEJARAH KELAS XI
Di Eropa Timur, khususnya di wilayah Balkan terdapar, tiga kekaisaran besar, yaitu Rusia, Austria, dan Ortoman, menguasai banyak wilayah dari berbagai macam suku bangsa atau etnis di
kawasan itu. Kekaisaran Ottoman, misalnya, menguasai bagian terbesar wilayah Balkan, di antaranya Albania Montenegro, Bulgaria, Makedonia, Serbia, dan Rumania. Sejak abad ke-14 sampai menjelang akhir abad ke-20, sebagian besar wilayah Balkan bahkan dikuasai Ottoman. Seiring semakin melemahnya Ortoman,
Austria mulai memainkan pengaruh, dengan menganeksasi Bosnia-Herzegovina. Sementara itu, Rusia menguasai wilayah-wilayah di sebelah timur Balkan, yaitu wilayah-wilayah berbahasa Polandia di utara, wilayah-wilayah berbahasa Ukraina dan Turki, dan Besarabia yaitu daerah di sebelah timur muara Sungai Danube Wilayah Balkan ini dihuni oleh beberapa kelompok etnis
yaitu bangsa Slavia (Bosnia, Bulgaria, Bunjevci, Kroasia, Gorani, Makedonia, Montenegro, Serbia, Slovenia), Latin (Rumania danAromanian), Yunani, Albanian, Turki, Romani, dan Ashkali. Wilayah-wilayah Balkan ini ingin membebaskan diri dari pengaruh 3 kekaisaran itu.
Wilayah aliansi pada masa perang dunia I |
dari Austria dan istrinya Sophie mengunjungi Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina, yang telah dianeksasi dan menjadi provinsi Austria, dalam rangka meresmikan sebuah rumah sakit baru.
Tujuh konspirator, yang diyakini sebagai anggota Young Bosnia (yang mencakup Black Hand), ditempatkan di sepanjang rute
yang akan dilalui. Para konspirator menentang aneksasi Austria terhadap Bosnia-Herzegovina pada tahun 1908 dan berkomitmen memerdekakan bangsa Slavia selatan dari Austria-Hungaria. Mereka diinstruksikan untuk membunuh Ferdinand ketika mobil kerajaan mencapai posisi yang diinginkan.
Situasi perang parit |
PERANG DUNIA II (1939-1945) MATERI SEJARAH KELAS XI
Secara resmi, Perang Dunia II dimulai tanggal 1 September 1939. Pernyataan lain menganggap bahwa perang initerjad lebih awal ketika Jepang berhasil menduduki wilayah Manchuria sekitar tahun 1931.
Pada umumnya, Perang Dunia I menghasilkan upaya perdamaian ketika negara
negara membentuk organisasi intemasional, yaitu Liga Bangsa-Bangsa(LBB) Ketakutan,
kengerian, hingga penderitaan akan perang disadari oleh pelaku maupun korban perang.
Untuk itu hadimya LBB sebagai produk dai Perang Dunia I menjadi jalan bagi terciptanya
perdamaian.
LBB kala itu tidak memiliki peran supranasional yang seharusnya mereka miliki untuk
dapat memerintah atas negara-negara anggotanya. Tidak adanya peran supranasional
tersebut dapat dilihat dari serangan Italia terhadap Ethiopia di tahun 1935. Hal tersebut
menunjukkan kesewenangan negara besar di dalam tubuh LBB untuk berbuat sesuka
hati dan LBB tidak memiliki peran yang kuat untuk menghentikan, menghukum, ataupurn
memerintah bagaimana seharusnya negara anggota bertindak. LBB menjadi tidak lagi di percayai sebagai badan yang mampu menciptakan perdamaian dunia
Negara-negara aliansi hasil dari Perang Dunia I memiliki kecurigaan khusus terhadap
oposisinya. Kecurigaan tersebut membuat patahnya keyakinan perdamaian yang dibimbing
olch LBB. Dengan demikian, timbullah persaingan untuk mempertahankan diri dan
memperkuat bidang militerr
Persaingan bidang militer tersebut menghasilkan berbagai persenjataan baru dari
berbagai negara. Senjata-senjata modern dari transportasi laut, udara, darat hingga senjata
pemusnah massal sudah dimiliki olch masing-masing negara. Perang di era ini kemudia
menjadi bentuk evolusi perang besar-besaran dengan korban yang juga sangat besar.
Negara-negara Eropa ditambah dengan Amenika Serikat), fasisme (Jerman dan Italia), dan komunis (Uni Soviet).
Adanya politik balas dendam oleh pihak yang kalah di Perang Dunia I.
2. Penyebab Perang Dunia II
1) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia
Sejarah seperti terulang kembali, peristiwa yang dulu menyebabkan Perang, Bahkan keadaan
politik internasional tahun 1938-1939 mirip dengan tahun 1900-1914, sebelum Perang Dunia I.
LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik negara-
negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika
negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan
serangan tcrhadap Ethiopia.
2) Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya
Dengan kegagalan LBB tersebut, Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia
Akan tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-sosialis Jerman.
Oleh karena saling mencurigai akhirmya negara-negara tersebut memperkuat militer
dan persenjataannya.
3) Adanya politik aliansi (mencari sekutu). Kekhawatiran akan perang besar, maka
banyak negara mencari kawan yang memunculkan dua blok besar, yaitu sebagai
berikut.
a) Pihak Sekutu terdiri atas Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Uni Soviet
Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslovakia.
b) Blok Fasis yang terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang.
4) Tantangan pihak fasis terhadap imperialis pihak Sekutu
5) Adanya pertentangan antara paham demokrasi, fasisme, dan komunisme. Ditambah
dengan politik revanche idea oleh Jerman.
Taiwan diserahkan kepada Cina.
3) Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat.
4) Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu diduduki Amerika Serikat di bagian selatan dan Uni Soviet di bagian utara.
c. Akibat Perang Dunia II bagi Dunia dan Indonesia
Perang Dunia II menimbulkan berbagai akibat di bidang politik.ekonomi, dan sosial
1) Akibat di bidang politik dengan munculnya dua negara adikuasa, yakni Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Berkobarnya nasionalisme dan timbulnya negara-negara
merdeka di Asia Afrika. Munculnya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet yang menimbulkan Perang Dingin. Selain itu, juga memunculkan pakta
pertahanan, seperti NATO, Pakta Warsawa, SEATO, dan METO.
2) Lahirnya PBB sebagai organisasi perdamaian antar bangsa.
Akibat Perang Dunia II, Indonesia menjadi negara merdeka dengan kalahnya Jepang
dalam PD II. Situasi ekonomi sangat kacau, inflasi tinggi, dan kas negara kosong. Oleh
karena itu, perlahan-lahan Indonesia mulai menata dan memperhaiki kondisi politik,
ekonomi, dan sosial, dengan membentuk pemerintahan dan lembaga-lembaga negara.
Selasa, 15 Januari 2019
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)
Tahun 1943, posisi pasukan tentara Jepang di Pasifik mulai terdesak dan untuk
menarik dukungan penduduk di negara jajahan, Jepang merencanakan memberi
kemerdekaan kepada Birma dan Filipina. Rencana itu tidak menyebut nasib Indonesia.
Apabila melihat dari sudut pandang sosial-budaya, Indonesia lebih maju dibandingkan
dengan negara tersebut.
Hal itu membuat Ir. Soekarno dan Moh. Hatta mengajukan protes kepada Jepang.
Protes ini disampaikan melalui Gunseikan yang isinya adalah bangsa Indonesia tidak
akan mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Menanggapi protes dan ancaman
dari tokoh-tokoh nasionalis di Indonesia, pemerintah Jepang kemudian menempuh
kebijaksanaan partisipasi politik
Pada 1 Maret 1942 Jepang mendarat di tiga tempat, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan,
dan Kranggan tanpa dapat dibendung oleh Belanda yang pada waktu itu masih menjajah
Indonesia. Akhimya, pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati.
Subang Panglima tentara Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten menyerahkan kckuasaan
kepada Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Sejak itu dengan
resmi Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. Setelah Jepang menerima selurah
hakny adari tangan Belanda,Jepang langsung mengadakan pembagian wilayah kekuasaan.
Jakarta
Menurut Jepang, Indonesia dibagi menjadi tiga pemerintahan. yaitu
a. Tentara keenambelas, memerintah di Pulau Jawadan Maduradengan pusatnya di jakarta
b. Tentara keduapuluh lima, memerintah Sumatra dengan pusatnya di Bukittinggi
c. Armada Selatan kedua, memerintah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat
di Makassar
Keberhasilan Jepang membuat Indonesia semakin menderita apalagi Tarakan, Kalimantan
Timur, dan Palembang serta kota-kota besar lainnyajuga dikuasai. Dengan masuknya Jepang
Indonesia mendapat tanggapan para tokoh nasional yang ada di Indonesia, di antaranya
Soekamo dan Drs. Mohammad Hatta. Kebaikan Jepang di awal pertemuan hanya untuk
memperoleh simpati dan bantuan bagi Jepang dalam Perang Asia Timur Raya
Sebagian pemimpin Indonesia memutuskan untuk bekerja sama dengan Jepang,letapi
sebagian lagi menentang penjajahan Jepang. Ada beberapa fakior yang membuat pemimpin
nasional melakukan kerja sama dengan Jepang, di antaranya:
a. Sikap keras pemerintah Belanda menjelang akhir kekuasaannya.
b. Penekanan kaum nasionalis pada zaman Belanda.
c. Kebangkitan bangsa-bangsa Timur, yakni orang Timur memandang kemenangan Jepang sebagai suatu kemenangan Asia atas Eropa.
d. Adanya ramalan Jayabaya yang hidup di kalangan rakyat, yang meramalkan bahwa akan datang orang kate yang akan menguasai Indonesia selama seumur jagung dan sesudahnya kemerdekaan akan dicapai
2. Organisasi Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang
Pada masa Jepang sudah mulai terdapat perselisihan-perselisihan dengan badan-badan
esmi. Dari badan-badan itu beberapa di antaranya mempunyai persamaan positif, antara lain :
a. Gerakan Tiga A
Gerakan ini bersemboyan Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia dan Nippon
Pemimpin Asia dan dipimpinoleh Mr.Syamsudin dibantu olch Sutan Pamuncak dan Mohammad
Saleh. Kemudian pada tahun 1943, Gerakan Tiga A berubah menjadi gerakan Putera.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Gerakan Putera dibentuk pada tahun 1943 di bawah pimpinan pusat yang dikenal
sebagai empat serangkai, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai
Haji Mas Mansur. Putera merupakan suatu hadan bentukan pemerintahan Jepang pada 1
Maret 1943. Lembaga ini bertujuan untuk mengendalikan kekuatan kaum nasionalis yang
dapat membahayakan kckuasaan Jepang di Indonesia. Selain itu, untuk membangun dan
menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialisme Belanda. Gerakan ini menjadi
bumerang bagi Jepang sebab Putera beranggotakan orang-orang baru yang nyata-nyata
bersifat nasionalis
c. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pada tahun baru 1944 didirikan organisasi lain yang bernama Himpunan Kebaktian
Jawa Jawa Hokokai) dengan komando militer berada di tangan Jepang. Alasan
pembentukan Jawa Hokokai adalah rakyat Indonesia perlu dihimpun tenaga lahir dan
batin untuk menggalang kebaktiannya sesuai dengan hoko seishin (semangat kebaktian).
Di dalam tradisi Jepang ada tiga unsur kebaktian, yaitu rela mengorbankan diri.
mempererat persahabatan, dan mengerjakan sesuatu harus menghasilkan bukti. Jawa
Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah yang struktunya langsung berada
di bawah pimpinan Jepang. Pemimpin tertinggi dipegang langsung oleh gunseikan.
d. Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI)
Pada September 1937, para pemimpin Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
memprakarsai pembentukan Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI). Dewan Persatuan Islam
seperti Persatuan Islam, Al Irsyad dan hampir semua organisasi Islam lain di seluruh
Indonesia segera bergabung dengan MIAI.
Akan tetapi, organisasi ini sempat mengalami pembaruan pada tahun 1942, ketika
Jepang mengcluarkan larangan berpolitik. Kenyalaannya, Jepang membutuhkan bantuan
dan tenaga umat Islam. Olch karcna itu, pada tanggal 4 September 1942 organisasi ini
diaktifkan kembali.
MIAI masih boleh berdiri karena pada dasarnya anti-Barat karena soal agama.
Pengaktifan kembali MIAI dipimpin oleh Wondoamiseno dibantu oleh K.H. Mas Mansur
sebagai ketua muda dan KH Taufikurrachman. Pada asas dan tujuannya ditambahkan
kalimat" turut bekerja sekuat tenaga dalam pekerjzan membangunkan masyarakat baru
untuk mencapai kemakmuran bersama di lingkungan Asia Raya di bawah
Nippon". Kegiatannya adalah membentuk baitul mal dan melaksanakan peringatan hari
hari besar. Pada Oktober 1943 dibubarkan diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)
Masyumi dipimpin olch K.H. Hasyim Asyari, dengan wakil K.H. Mas Mansur, K.H.
Nahrowi, K.H. Mukti, Kartosudarmo, K.H. Farid Ma'ruf, Zainul Arifin, dan K.HH Mokhtar
memasuki tahun kedua masa pendudukan, Jepang semakin intensif mendidik pemuda Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1943 diresmikan berdirinya gerakan Seinendan (Barisan Pemuda) sedang pelantikan pada tanggal 29 April 1943. Pembentukan Seinendan barisan ini bertujuan untuk mendidik para pemuda agar mampu
mempertahankan tanah airnya.
maksud tersembunyi dari pembentukan organisasi militer adalah untuk memperoleh tenaga baru untuk kepentingan perang Jepang.
Syarat untuk menjadi tenaga Seinendan adalah pemuda Indonesia yang berusia 14-22
tahun. Dari sekolah dasar sampai lanjutan atas dibentuk barisan pelajar. Pasukan-pasukan
lainnya adalah Keibodan (Barisan Bantuan Polisi), barisan Heiho dan barisan PETA
Selain itu, juga pembentukan Giyugun di Angkatan Laut Jepang.
f. Aspek Penggunaan Bahasa
Pada masa ini seluruh komunikasi di seluruh Indonesia sangat tertutup. Hal ini dikarenakan pemerintahan Jepang mengontrol sepenuhnya jaringan komunikasi. Sisi positif dari penutupan sepenuhnya jaringan komunikasi adalah penggunaan yang justru berkembang pesat. Hal ini terlihat dari dipakainya bahasa Indonesia sebagai
pengantar di sekolah-sekolah di berbagai daerah dan menjadi mata pelajaran utama kelas 3 SD. Dalam berbagai bidang pun, pemakaian bahasa Indonesia diterapkan, salah satu
contohnya adalah perubahan nama Buitenzorg menjadi Bogor atau perubahan nama
Batavia menjadi Jakarta.
SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (SEMESTER GENAP) SEJARAH INDONESIA KELAS XI
1) Untuk menguasai kawasan Asia Pasifik Jepang menyerang pangkalan Amerika, dikawasan Asia Pasifik. Peristiwa penyerangan Jepang terhadap pa...
-
Angkatan perang Jepang mulai menyusun pemerintahan pendudukan di Indonesia untuk memantapkan, mengukuhkan serta memperlancar kekuasaan pendu...
-
Hampir satu abad, Yugoslavia mampu mempertahankan kesatuannya sebagai sebuah pemerintahan yang mencakup negara-negara Slavia Selatan. Kesepa...
-
Setelah masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia kembali dijajah oleh “Saudara Tua” yaitu Jepang. Dengan kekuatannya, Jepang berhasil mengu...