Cari Blog Ini

Jumat, 22 Januari 2021

ORGANISASI MILITER DAN SEMI MILITER BENTUKAN JEPANG

Setelah masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia kembali dijajah oleh “Saudara Tua” yaitu Jepang. Dengan kekuatannya, Jepang berhasil menguasai wilayah di Indonesia.
Sesuai dengan sifat kemiliteran, jepang berambisi untuk mengalahkan Sekutu dengan memanfaatkan rakyat Indonesia.
Organisasi militer Jepang adalah organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.
Organisasi semi militer Jepang adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih bersifat ke keamanan dan ketertiban serta kecenderungan untuk kesejahteraan rakyat. Pelatihan dibidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan.

1. Organisasi Militer Jepang yang pertama adalah Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)



Heiho adalah pasukan bentukan tentara Jepang yang berkedudukan di Indonesia atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran JepangPasukan Heiho terdiri dari bangsa Indonesia dan dibentuk pada 2 September 1942. Kemudian pada 22 April 1943, tentara Jepang mulai melakukan perekrutan. Rata-rata anggota Heiho adalah para pemuda usia 18-25 tahun. Mereka direkrut sebagai pembantu prajurit Jepang.

2. Organisasi militer yang kedua adalah Pembela Tanah Air (Peta)



PETA atau Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, merupakan kesatuan militer yang dibuat Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Pemimpin dari organisasi PETA adalah bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan kemiliteran.

PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pembentukan PETA diawali oleh surat Raden Gatot Mangkupraja kepada Gunseiken (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943.

Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi militer di Indonesia, antara lain:

1. Seinendan (Barisan Pemuda)

Organisasi Seinendan ini berdiri tanggal 9 Maret 1943. Anggotanya para pemuda berumur 14-22 tahun. Tujuannya mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah air Indonesia.

2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)



Keibodan dibentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.

3. Fujinkai (Himpunan Wanita)

Organisasi ini dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita berumur 15 tahun ke atas.

4. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Jawa Hokokai dibentuk tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.

5. Syuisintai (Barisan Pelopor)

Organisasi ini dibentuk tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.


Senin, 18 Januari 2021

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bagian 1

1. KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri di daerah Muarakaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak hindu pertama di Nusantara. 

Kerajaan KUTAI

Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk  upacara korban   keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Kerajaan Kutai memiliki tradisi melakukan upacara-upacara ditempat suci. Terbukti dengan adanya prasasti yang disebut Yupa atau batu tertulis. Tulisan yang terdapat dalam Yupa menggunakan huruf Pallawa, bahasa Sanskerta. Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban. Dalam suatu prasasti terdapat kata vaprakecvara yang berarti lapangan luas untuk pemujaan. Vaprakecvara berkaitan erat dengan agama Siwa, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kutai menganut agama Siwa.


Prasasti Yupa

Kerajan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman.

Kerajaan Kutai juga diperkirakan menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional melewati Selat Makassar, melewati Filipina dan Cina. Sehingga sumber perekonomian kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan.

Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.

Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut :

  • Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.
  • Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.
  • Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
  • Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan budaya.
  • Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat.
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan, kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.Kerajaan. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.


2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu-Budha tertua di Jawa. Kerajaan ini diperkirakan berlangsung sejak abad ke-4 sampai dengan abad ke-7 Masehi. Berbeda dengan kerajaan tertua seperti Kutai, Tarumanegara meninggalkan lebih banyak peninggalan arkeologis. Hal ini membantu para ahli untuk memperkirakan bagaimana kehidupan masyarakat dan luasnya pengaruh Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh diantara pantai utara Jawa Barat. Diperkirakan wilayah kerajaan Tarumanegara itu meliputi daerah Banten, Jakarta, dan Cirebon. Kerajaan ini mulai berkembang pada abad ke-5 M, di bawah kekuasaan Raja Purnawarman. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Seperti yang disebutkan dalam Prasasti Tugu, Raja Purnawarman membuat pembangunan irigasi dengan cara menggali saluran sungai kurang lebih sepanjang 6.122 tumbak (11 km), yang kemudian disebut sebagai Sungai Gomati.
Seluruh prasasti-prasasti yang diduga merujuk pada peninggalan kerajaan Tarumanegara hanya menunjukkan Purnawarman sebagai raja yang berkuasa. Menurut Prasasti Tugu, raja Purnawarman memberikan persembahan 1.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Pusat kekuasaannya diperkirakan ada di Bekasi sampai dengan Karawang. Di mana Purnawarman mendirikan ibukota bernama Sundapura. Hal ini dibuktikan dari adanya kompleks Candi Batujaya dan kompleks Cibuaya. Beberapa sumber menyatakan adanya hubungan perdagangan dengan kerajaan Ho-Ling. 
Ditinjau dari segi sosial, masyarakat Tarumanegara terbagi atas tiga agama. Agama Hindu, Buddha, dan agama asli. Agama Hindu yang kental dengan sistem kasta, sehingga agama hindu hanya terbatas pada kalangan keraton yang masuk dalam kasta brahmana dan ksatria. Sementara masyarakat kebanyakan masih mempergunakan agama asli nenek moyang. Kondisi yang sama dengan hampir seluruh kerajaan hindu-buddha di nusantara. Beberapa prasasti seperti Tugu, Ciaruteun, dan Jambu dinyatakan bahwa keluarga keraton Tarumanegara merupakan penganut Hindu yang taat.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara diperkirakan terjadi pada pertengahan abad ke-7 Masehi, terhitung kurang lebih tiga abad berdiri kerajaan ini kemudian runtuh. Setidaknya ada dua faktor utama yang menyebabkan runtuhnya Tarumanegara,yaitu serarnag dari kerajaan sriwijaya dan 

Pecahnya Tarumanegara menjadi Sunda dan Galuh.

Peninggalan Tarumanegara



  1. Prasasti Ciaruteun, berisi tapak kaki Purnawarman dan pernyataan kekuasaannya di wilayah tersebut (Sungai Cisadane dan Ciaruteun)
  2. Prasasti Tugu, bercerita mengenai penggalian sungai Candrabagha dan Gomati
  3. Prasasti Jambu. Berisi pujian terhadap Purnawarman yang disamakan dengan dewa Indra
  4. Prasasti Telapak Gajah, berisi kaki gajah perang Purnawarman yang dinamai Airawata seperti halnya gajah perang dewa Indra
  5. Prasasti Cidanghiyang atau Munjul, berisi puja-puji kepada Purnawarman
  6. Prasasti Kebon Kopi
  7. Prasasti Pasir Muara
  8. Prasasti Pasir Awi
  9. Prasasti Muara Cianten
  10. Candi (Batujaya & Cibuaya)


SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (SEMESTER GENAP) SEJARAH INDONESIA KELAS XI

1) Untuk menguasai kawasan Asia Pasifik Jepang menyerang pangkalan Amerika, dikawasan Asia Pasifik. Peristiwa penyerangan Jepang terhadap pa...