Kosovo menyatakan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008. Sebanyak 100 lebih negara sudah mengakui kemerdekaan ini, namun beberapa masih menolak. Indonesia, bersama RRC dan Rusia masih belum mengakui Kosovo sebagai sebuah negara. Kosovo sendiri dianggap masih sebagai bagian tak terpisahkan dari Republik Serbia. Meski keadaan berlangsung tertib dan aman, konflik besar bisa saja meletus di wilayah yang beribukota di Pristina.
Cari Blog Ini
Senin, 08 Februari 2021
PERPECAHAN YUGOSLAVIA
Senin, 01 Februari 2021
PEMERINTAHAN MILITER JEPANG DI INDONESIA
Angkatan perang Jepang mulai menyusun pemerintahan pendudukan di Indonesia untuk memantapkan, mengukuhkan serta memperlancar kekuasaan pendudukan militernya. Jika pada zaman Hindia Belanda hanya ada satu pemerintahan sipil saja, yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), maka pada masa peralihan kekuasaan kepada tentara Jepang di Indonesia terdapat tiga daerah pendudukan militer Jepang yaitu:
1. Pemerintah pendudukan militer Angkatan Darat (Rikugun) dari Tentara Keduapuluhlima untuk Sumatra, yang berpusat di Bukit Tinggi
2. Pemerintah pendudukan militer Angkatan Darat (Rikugun) dari Tentara Keenambelas yang berpusat di Jakarta untuk Pulau Jawa dan Madura
3. Pemerintah pendudukan militer Angkatan Laut (Kaigun) dari Armada Selatan Kedua untuk daerah-daerah yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil yang berpusat di Makassar.
Pembagian wilayah tersebut secara resmi dimulai pada tanggal 8 Maret 1942, saat pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa pemerintahan Hindia Belanda yang berkuasa di wilayah Hindia Belanda digantikan oleh panglima-panglima angkatan perang Jepang di ketiga wilayah tersebut. Walaupun demikian Jepang tetap mempertahankan dan meneruskan pemerintahan sipil yang lama beserta pegawai-pegawainya. Hal tersebut dimaksudkan agar roda pemerintahan dapat berjalan terus tanpa hambatan, dan juga kekacauan dapat dicegah atau dibatasi.Bagan pemerintahan militer jepang di IndonesiaPada bulan Agustus 1942 pemerintahan sementara dihapus dan dibentuk struktur pemerintahan yang lebih besar dari Staf Administrasi Jepang. Sebuah pemerintahan yang disebut Gunshireikan dibentuk dan diduduki oleh kepala Staf Angkatan Darat Keenambelas. Pada tanggal 1 September 1943 Gunshireikan berubah nama menjadi Saiko Shikikan. Tugas Saiko Shikikan dibantu oleh pejabat di bawahnya yaitu Gunseikan (Kepala Perintahan Militer) yang dirangkap oleh kepala staf tentara.5Gunseikan di Pulau Jawa dibagi menjadi tiga yaitu di Jawa Barat yag berpusat di Bandung, Jawa Tengah yang berpusat di Semarang dan Jawa Timur yang berpusat di Surabaya. Mayjen Seizaburo Okazaki adalah Gunseikan pertama yang bertugas membentuk pemerintahan militer di Jawa. Staf pemerintahan militer pusat disebut Gunseikanbu. Ada lima bu (semacam departemen) yang terdapat di Gunseikanbu yaitu Somubu (Departemen Urusan Umum), Zaimubu (Departemen Keuangan), Sangyobu (Departemen Perusahaan, Industri dan Kerajinan Tangan), Katsubu (Departemen Lalu Lintas) dan Shihabu (Departemen Kehakiman). Koordinator dari pemerintah militer setempat dari tiap-tiap departemen disebut Gunseibu.
Berakhirnya pemerintahan sementara Jepang bertepatan dengan dikeluarkannya Osamu Seirei No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan undang-undang No. 28 tentang aturan pemerintahan syu dan tokubetsu syi. Undang-undang tersebut menjelaskan struktur pemerintahan lokal, bahwa provinsi dihapuskan dan sebaliknya karesidenan yang jumlahnya 16 dihidupkan kembali. Tokubetsu syi digunakan untuk sebutan daerah khusus Jakarta sedangkan syudigunakan untuk sebutan karesidenan-karesidenan di Indonesia yang kepala pemerintahannya disebut shuchokan. Jabatan shuchokan umumnya dipegang oleh orang Jepang, dan di setiap kantor syu terdapat 10-15 pegawai Jepang yang bekerja di bawah pimpinannya.Di bawah pemerintahan syu terdapat kabupaten yang disebut ken, dipimpin oleh seorang kucho yang berasal dari penduduk Indonesia. Strata di bawah ken adalah kawedanan yang disebut gun yang dipimpin oleh seorang guncho. Unit pemerintahan terendah adalah kecamaan yang disebut son dan dipimpin oleh seorang soncho. Berdasarkan Osamu Seirei No.28 yang dikeluarkan pada 7 Agustus 1942, pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi 16 syuu. Daerah Jawa Barat dibagi menjadi 5 suu, Jawa Tengah 5 syu, dan Jawa Timur 6 syu. Pembagian 5 syu di Jawa Tengah tidak termasuk daerah Yogyakarta dan Surakarta, karena Surakarta dan Yogyakarta merupakan wilayah kerajaan yang sangat diistimewakan oleh Jepang.Secara umum stuktur pemerintahan Jepang di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah Jepang hanya berupaya untuk merubah nama wilayah administratif dan nama-nama pejabat ke dalam bahasa Jepang. Upaya Jepang tersebut terlihat dalam pengukuhan status istimewa Surakarta dan Yogyakarta dengan nama Surakarta Kochi dan Yogyakarta Kochi, yang pada masa pemerintahan Hindia Belanda disebut dengan Vorstenlanden (wilayah raja-raja). Penguasaan daerah Kochi tersebut mendapat sebutan Ko, yaitu Surakarta Ko, Mangkunegaran Ko, Yogyakarta Ko, dan Paku Alam Ko.
KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA BAGIAN 2
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Mataram diperkirakan berdiri selama 196 tahun dan memiliki 17 orang Raja. Raja memiliki gelar khusus seperti narapati yang berarti manusia yang memimpin, sri maharaja yang berasal dari bahasa Sanskerta, rakai dan abhiseka yang semuanya berasal dari India. Raja pertama Mataram adalah Ratu Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedang sibuk melakukan perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah pendiri Mataram Kuno. Ia pun membahas tentang Lingga, yang merupakan lambang dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa itu adalah Hindu Siwa. Sedangkan dalam Prasasti Balitung, diceritakan nama-nama Raja yang memerintah saat masa Kerajaan Dinasti Sanjaya.
Lokasi kerajaan kemungkinan berada di sekeliling pegunungan atau sungai yang di sebelah utaranya terdapat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro. Sementara itu di sebelah barat terdapat Pegunungan Serayu. Lalu, di sebelah timur terdapat Gunung Lawu.
Berikut adalah beberapa candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dipilah berdasarkan candi Hindu dan Buddha.
Candi Hindu
- Candi Gatotkaca
Lokasinya berada di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tepatnya di sebelah barat kompleks Candi Arjuna, tepi jalan menuju Candi Bima. Nama Gatotkaca diambil dari tokoh pewayangan di cerita Mahabarata. - Candi Arjuna
Candi Arjuna memiliki bentuk yang mirip dengan candi di kompleks Gedong Songo. Bentuk umumnya adalah persegi dengan luas kurang lebih 4 meter kubik. - Candi Bima
Candi Bima ditemukan di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab, Banjarnergara, Jawa Tengah. Candi ini berada di kompleks Candi paling selatan. Bentuknya memiliki emiripan dengan arsitektur beberapa candi di India. Bagian atap hampir sama dengan shikara yang berbentuk seperti mangkuk terbalik. Di bagian atap ini juga ditemukan relung dan relief kepala yang disebut Kudu. - Candi Puntadewa
Candi ini terletak di kompleks candi Arjuna, Dieng. Dimensi Candi ini berukuran kecil namun memiliki panjang bangunan yang - Candi Semar
Candi Semar terletak di hadapan candi Arjuna. Bentuknya persegi dan membujur ke arah utara-selatan. - Candi Prambanan
Merupakan candi yang megah, indah dilengkapi dengan berbagai relief yang cantik. Candi ini juga terkadang disebut sebagai Candi Rara Jonggrang. Dibangun pada sekitar abad ke-9 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini didedikasikan untuk Trimūrti, sebagai Pencipta, Pemelihara dan Pengubah.
Candi Buddha
- Candi Mendut
Candi Mendut merupakan candi agama Budha yang dibangun sejaka Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Idna dari dinasti Syailendra. Sama seperti Candi Borobudur, Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Mendut merupakan candi Buddha yang dibangun ketika Mataram Kuno tengah dipimpin oleh Raja Idna. Lokasinya dekat dengan Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. - Candi Ngawen
Merupakan candi Buddha yang lokasinya berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8. - Candi Pawon
Candi ditemukan di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini berada dalam satu garis lurus dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut jika di lihat dari atas. - Candi Borobudur
Merupakan Candi peninggalan Mataram Kuno yang paling terkenal dan telah mendunia. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Selain candi, Kerajaan Mataram Kuno juga meninggalkan beberapa prasasti yang menjadi sumber sejarah utama lainnya dari kerjaan ini. Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan Mataram Kuno
- Prasasti Sojomerto (Abad ke-7)
Prasasti berbahasa Melayu Kuno, ditemukan di desa Sojomerto, kabupaten Pekalongan. Isi Prasasti menjelaskan bahwa Syailendra merupakan penganut agama Budha.
- Prasasti Canggal (732 M)
Berbentuk Candrasangkala, ditemukan di Gunung Wukir, Desa Canggal. Isi prasasti menyatakan peringatan pembuatan Lingga di Desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya.
- Prasasti Kalasan (778 M)
Prasasti ini menggunakan aksara pranagari (dari India Utara) dalam bahasa Sansekerta, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta. Isi dari prasasti ini adalah mengenai kabar Raja Syailendra yang membujuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara yang merupakan vihara bagi para pendeta Buddha.
- Prasasti Kelurak (782 M)
Prasasti Kelurak ditemukan di desa Prambanan. Prasasti ini ditulis dengan huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pembangunan arca Manjusri sebagai wujud sang Budha, Dewa Wisnu dan Sanggha. Prasasti ini juga menyebutkan mengenai Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya sebagai raja yang berkuasa saat itu.
- Prasasti Ratu Boko (856 M)
Prasasti menceritakan tentang kekalahan Balaputradewa dalam perang melawan kakaknya yaitu Rakai Pikatan atau Pramodhawardani dalam perebutan kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno.
- Prasasti Mantyasih (907 M)
Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih, Kedu, Jawa Tengah. Prasasti berisi silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Baliti, yakni Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Warak, Rakai Panunggalan, Rakai Garung, Rakai Watuhmalang, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi dan Rakai Watukara Dyah Balitung.
Pecahnya Cekoslovakia
Pada akhir dekade 1980-an konstelasi politik dunia diwarnai dengan hancurnya Uni Soviet yang dengan segera melahirkan kekacauan di negara-negara komunis yang berorientasi ke Moskow. Meletusnya Velvet Revolution (Revolusi Beludru) menandai surutnya masa kekuasaan komunis di Cekoslovakia yang telah berlangsung sejak pasca Perang Dunia II. Penegakkan demokrasi di negara itu pun dimulai dengan dipilihnya tokoh Civic Forum non komunis, Vaclav Hafel menjadi Presiden in an interim baru negara tersebut pada Desember 1989. Disusul kemudian penyelenggaraan Pemilu pertama sejak 1946 guna memilih anggota parlemen pada Juni 1990 yang ditandai dengan kemenangan Civic Forum di Ceko dan Public Against Violence di Slovakia. Pada Juni 1990 untuk kedua kalinya, Vaclav Hafel terpilih menjadi Presiden Cekoslovakia. Namun, kali ini secara konstitusional karena dipilih oleh anggota parlemen. Pelan tapi pasti pengaruh komunisme di Cekoslovakia selama lebih dari 40 tahun pun berakhir.
Selain memiliki paham komunis, Cekoslowakia melakukan politik tangan besi (menggambarkan rezim kepemimpinan yang keras dan kejam) hanya kepada pihak-pihak yang dianggap membahayakan kepentingan pemerintah. Agama berada di bawah kendali pemerintah, ditambah penangkapan pihak-pihak yang dianggap antipemerintah.
Meski awalnya merupakan negara yang maju, lama-kelamaan Cekoslowakia mengalami kemunduran karena sistem ekonomi yang terpusat. Hal ini mendorong timbulnya gagasan dan tuntutan kepada pemerintah untuk melakukan reformasi. Salah satunya dari Alexander Dubček.
Tahun 1968, Alexander Dubcek yang berhaluan pro-reformasi berhasil terpilih menjadi sekretaris tertinggi partai komunis. Ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh Dubcek, namun perubahan yang paling terasa adalah dilonggarkannya sensor terhadap media. Periode reformasi tersebut kerap dikenal dengan istilah "Musim Semi Praha"
Sesudah puluhan tahun berdiri, rezim komunis Cekoslovakia akhirnya menemui ajalnya pada tahun 1989. Tahun yang juga diwarnai dengan tumbangnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur menyusul berubahnya kebijakan luar negeri Uni Soviet. Pada tanggal 17 November di tahun yang sama, polisi terlibat bentrokan dengan demonstran di Praha yang sedang memperingati 50 tahun peristiwa gugurnya para mahasiswa setempat oleh aparat Jerman.
Akibat peristiwa tersebut, pemogokan serta demonstrasi susulan pecah di mana-mana & tekanan agar pemerintah segera melakukan reformasi politik semakin membubung. Sadar kalau memberikan respon lebih keras hanya akan memantik kekacauan lebih jauh, pemerintah Cekoslovakia pun melunak & bersedia membentuk pemerintahan koalisi dengan kubu oposisi non-komunis. Dicapailah kesepakatan kalau Cekoslovakia akan dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1993 & masing-masing negara bagiannya akan menjadi negara merdeka.
Ada beberapa faktor mengapa Ceko & Slovakia memutuskan untuk memisahkan diri. Pertama, karena adanya perbedaan kondisi masyarakat & infrastruktur seperti yang sudah dipaparkan di paragraf ke-4 artikel ini. Kedua, adanya persepsi di Ceko kalau Slovakia hanyalah beban untuk anggaran mereka. Sementara kalau di Slovakia, persepsi yang dominan adalah wilayah mereka merupakan "anak tiri" dalam pembangunan nasional. Dan terakhir, pasca tumbangnya rezim komunis yang otoriter & sentralistik, masing-masing negara bagian merasa lebih mudah untuk memajukan daerahnya sendiri jika keduanya beroperasi secara terpisah.
Usai merdeka, Ceko menggunakan bendera nasional Cekoslovakia sebagai bendera negaranya. Sementara Slovakia menggunakan bendera nasional yang motifnya menyerupai bendera Rusia dengan tambahan lambang negara Slovakia. Perlahan tapi pasti, masing-masing negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan sehingga keduanya berhasil diterima menjadi anggota baru Uni Eropa pada tahun 2004. Hubungan Ceko & Slovakia sendiri secara garis besar bisa dikatakan harmonis & keduanya menjadi partner erat dalam banyak bidang. Perpisahan tidak selalu berarti permusuhan & hal itulah yang berhasil ditunjukkan oleh Ceko serta Slovakia.
Jumat, 22 Januari 2021
ORGANISASI MILITER DAN SEMI MILITER BENTUKAN JEPANG
1. Organisasi Militer Jepang yang pertama adalah Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
Heiho adalah pasukan bentukan tentara Jepang yang berkedudukan di Indonesia atas instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang. Pasukan Heiho terdiri dari bangsa Indonesia dan dibentuk pada 2 September 1942. Kemudian pada 22 April 1943, tentara Jepang mulai melakukan perekrutan. Rata-rata anggota Heiho adalah para pemuda usia 18-25 tahun. Mereka direkrut sebagai pembantu prajurit Jepang.
2. Organisasi militer yang kedua adalah Pembela Tanah Air (Peta)
PETA atau Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, merupakan kesatuan militer yang dibuat Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Pemimpin dari organisasi PETA adalah bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan kemiliteran.
PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pembentukan PETA diawali oleh surat Raden Gatot Mangkupraja kepada Gunseiken (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943.
Selain organisasi militer, Jepang juga mendirikan organisasi-organisasi semi militer di Indonesia, antara lain:
1. Seinendan (Barisan Pemuda)
2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Keibodan dibentuk tanggal 29 April 1943. Anggotanya berumur 23-25 tahun. Tujuannya untuk membantu tugas-tugas kepolisian.
3. Fujinkai (Himpunan Wanita)
Organisasi ini dibentuk bulan Agustus 1943. Anggotanya para wanita berumur 15 tahun ke atas.
4. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)
Jawa Hokokai dibentuk tahun 1944. Tujuannya untuk mengarahkan rakyat agar berbakti sepenuhnya kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Anggotanya minimal berumur 14 tahun. Tugasnya adalah mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian.
5. Syuisintai (Barisan Pelopor)
Organisasi ini dibentuk tanggal 14 September 1944 dan diresmikan tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat. Tokoh yang menjadi anggota Syuisintai adalah Bung Karno, Otto Iskandardinata, dan R.P. Suroso.
Senin, 18 Januari 2021
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bagian 1
1. KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri di daerah Muarakaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak hindu pertama di Nusantara.
Kerajaan KUTAI
Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.
Kerajaan Kutai memiliki tradisi melakukan upacara-upacara ditempat suci. Terbukti dengan adanya prasasti yang disebut Yupa atau batu tertulis. Tulisan yang terdapat dalam Yupa menggunakan huruf Pallawa, bahasa Sanskerta. Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban. Dalam suatu prasasti terdapat kata vaprakecvara yang berarti lapangan luas untuk pemujaan. Vaprakecvara berkaitan erat dengan agama Siwa, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kutai menganut agama Siwa.
Kerajan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman, Raja Mulawarman.
Kerajaan Kutai juga diperkirakan menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional melewati Selat Makassar, melewati Filipina dan Cina. Sehingga sumber perekonomian kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan.
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut :
- Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.
- Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.
- Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.
- Masyarakat Kutai juga adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan budaya.
- Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat.
Pecahnya Tarumanegara menjadi Sunda dan Galuh.
- Prasasti Ciaruteun, berisi tapak kaki Purnawarman dan pernyataan kekuasaannya di wilayah tersebut (Sungai Cisadane dan Ciaruteun)
- Prasasti Tugu, bercerita mengenai penggalian sungai Candrabagha dan Gomati
- Prasasti Jambu. Berisi pujian terhadap Purnawarman yang disamakan dengan dewa Indra
- Prasasti Telapak Gajah, berisi kaki gajah perang Purnawarman yang dinamai Airawata seperti halnya gajah perang dewa Indra
- Prasasti Cidanghiyang atau Munjul, berisi puja-puji kepada Purnawarman
- Prasasti Kebon Kopi
- Prasasti Pasir Muara
- Prasasti Pasir Awi
- Prasasti Muara Cianten
- Candi (Batujaya & Cibuaya)
Minggu, 14 Juni 2020
SOAL PAT SEJARAH INDONESIA KELAS X 2020
SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (SEMESTER GENAP) SEJARAH INDONESIA KELAS XI
1) Untuk menguasai kawasan Asia Pasifik Jepang menyerang pangkalan Amerika, dikawasan Asia Pasifik. Peristiwa penyerangan Jepang terhadap pa...
-
Angkatan perang Jepang mulai menyusun pemerintahan pendudukan di Indonesia untuk memantapkan, mengukuhkan serta memperlancar kekuasaan pendu...
-
Hampir satu abad, Yugoslavia mampu mempertahankan kesatuannya sebagai sebuah pemerintahan yang mencakup negara-negara Slavia Selatan. Kesepa...
-
Bank Soal sejarah indonesia kelas xii PTS gasal 2018-2019 1. Tujuan diadakannya Konferensi Inter Indonesia adalah... a. Agar Negara-neg...